Friday, 12 November 2010

Cerita Menolak Kekerasan

Cerita Menolak Kekerasan


Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi
buta yang setiap
harinya
selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya,
Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang
gila, dia itu
pembohong,
dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka
kalian akan
dipengaruhinya.

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW
mendatanginya dengan membawakan
makanan,
dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW
menyuapkan makanan yang
dibawanya
kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak
mengetahui bahwa yang
menyuapinya
itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan
hal ini setiap hari
sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang
yang membawakan
makanan setiap
pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari
sahabat terdekat
Rasulullah SAW yakni
Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang
tidak lain tidak
bukan merupakan
isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada
anaknya itu,Anakku,
adakah kebiasaan
kekasihku yang belum aku kerjakan?

Aisyah RA menjawab,Wahai ayah, engkau adalah seorang
ahli sunnah dan
hampir tidak ada
satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali
satu saja.
Apakah Itu?, tanya Abubakar RA.
Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar
dengan
membawakan
makanan untuk
seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana, kata
Aisyah RA.

Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan
membawa makanan untuk
diberikan kepada
pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu
memberikan makanan
itu kepadanya.
Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, sipengemis marah
sambil menghardik,
Siapakah kamu?
Abubakar RA menjawab,Aku orang yang biasa (mendatangi
engkau).
Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku,
bantah si
pengemis
buta itu.

Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini
memegang dan tidak
susah mulut ini mengunyah.
Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku,
tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut,
setelah itu ia berikan padaku, pengemis itu
melanjutkan perkataannya.

Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia
menangis sambil berkata
kepada pengemis itu,
Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku
adalah salah
seorang
dari sahabatnya,
orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad
Rasulullah SAW.

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar
penjelasan Abubakar
RA, dan kemudian berkata,
Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya,
memfitnahnya,
ia tidak pernah memarahiku sedikitpun,
ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia
begitu mulia....

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di
hadapan Abubakar RA
saat itu juga
dan sejak hari itu menjadi muslim.



Hatiku selembar daun...

No comments:

Post a Comment