Pedang pembunuh Naga
Hui Kiam mendapat julukan “Penggali Makam” disebabkan karena dendamnya atas kematian ibu dan suhunya sehingga ia bersumpah akan membunuh setiap tokoh yang melakukan kejahatan membuat dia sangat ditakuti oleh setiap tokoh-tokoh sesat. Karena sebab itu ia terpaksa bentrok dengan Perkumpulan Bulan Emas yang membuatnya terluka dan dalam pelariannya berlindung di suatu tempat yg bernama Loteng Merah yg berisi seorang tokoh sakti.
Perjalanannya untuk mencari sobekan bagian bawah “Kitab Thian Gie Po Kip” yang didapatnya dengan tidak sengaja di perpustakaan orang dan sebuah Pedang Kuno/Purbakala yang konon terdapat didalam suatu makam/pekuburan yang dilindungi oleh barisan batu yg disusun secara teratur sehingga tidak satu orangpun dapat memasukinya. Kisah Asmaranya dengan seorang perempuan yang paling cantik di dunia yang sudah berusia 50 tahunan membuat hubungannya ditentang oleh tokoh-tokoh tua.
Komentar : Walaupun dicover bukunya tertulis Khu Lung tapi pengarang sebenarnya adalah Tan Tjen Hun, sedangkan penyadurnya tidak diketahui. Memang dari gaya cerita memang agak berbeda dengan gayanya Khu Lung. Pernyataan cinta yang terlalu gampang diucapka ketika tokoh utama kita ini berjumpa dengan wanita muda membuat kurang gregetnya kisah asmara dalam cerita ini.
No comments:
Post a Comment