Sekuntum Bunga Untuk DNA Yang Dibunuh
Oleh Agam Wispi
Sekuntum bunga
untuk dna
yang dibunuh
aku ingat sepatumu
yang usang capalan
namun matamu tak terbenam
ke sepatu usang yang capalan
tapi menelaah buku-buku
yang kemudian mengorbankan dirimu
karena buku-buku itu
menyuburkan cintamu
kepada rakyat pekerja
dan itu sepatu usang capalan
jadi rangkumanmu dalam sajak
itu huruf-huruf jadi palu dan bajak
menghayati kebangkitan
rakyat pekerja
ketika mereka menembakmu secara gelap
agar kebenaran tak boleh terbuka
kau telah membayar huruf-huruf dalam buku
dengan jiwa dan cinta yang gemerlap
sampai kini
juga di kemudian hari
dalam sejarah manusia beradap
kau tetap gemerlap
Amsterdam, 23 Mei 1990.
(« Sepatu usang » adalah salahsatu sajak DNA)
( Agam Wispi: Pemuda LEKRA yang meninggal di pembuangan )
No comments:
Post a Comment