Belimbing Demak II
Jika melintasi Kota Demak, jangan lupa mampir di Pasar Bintoro. Carilah buah belimbing yang berwarna kuning cerah berukuran besar. Minta saja pada penjual buah: belimbing bethokan. Jangan tanya rasanya! Alias, rasakan sendiri. Wow, dijamin manis rasanya. Eh, kok jadi promosi. Bukan begitu maksudnya. Belimbing bethokan merupakan salah satu ikon pertanian sekaligus ikon budaya Demak. Belimbing jenis ini manis rasanya. Ingat kata Bondan kan? Mak nyus!!! Jika tidak sempat membeli buah belimbing aslinya, bisa kok cukup melihat replikanya. Lihat saja di depan pertigaan Joglo sebelah pasar Bintoro, dua buah belimbing besar berwarna kuning memikat terpampang di persimpangan jalan. Replika belimbing serupa juga dapat ditemukan di kompleks pertokoan Jogo Indah di Tembiring. Bagi orang-orang luar yang sering singgah di Demak, belimbing bethokan tentunya sudah tidak asing lagi. Jadi, secara sekilas orang bisa melihat Demak dari sebuah belimbing. Belimbing bethokan cepat dikenal masyarakat luas karena kebetulan Demak sebagai salah satu tujuan wisata. Kota Wali ini diberkati dengan peninggalan Kerajaan Demak. Sebuah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Sungguh bernilai sejarah tinggi. Jangan mudah ditipu jika mau membeli belimbing bethokan. Karena beberapa tahun terakhir, ada belimbing dari luar daerah yang juga dipasarkan berdampingan dengan belimbing bethokan. Celakanya, penjual kadang mengatakan itu sama saja dengan belimbing asli yang terkenal dari Demak Kota Wali. Untuk mengantisipasi produk bajakan, usahakan teliti sebelum membeli. Belimbing bethokan berwarna kuning cerah dan mengkilat, tidak seperti belimbing lainnya. Juga, di tepi sisi-sisinya warnanya hijau pekat.
Hatiku selembar daun...
No comments:
Post a Comment