Friday 12 November 2010

HP dan PESAWAT

HP dan PESAWAT


Dari milis tetangga:


inga2 teman..........................
Dari seorang Teman..., penting untuk diketahui...,
dan
disebarluaskan kepada semua orang.

> > Kiranya tulisan ini bisa membuat kita menjadi lebih
> > bijaksana dalam menyikapi kenyataan-kenyataan yang ada
> dalam
> > kehidupan masyarakat kita. Ada baik nya untuk kita
> > merendahkan hati dan mengerti agar kita bisa
> menghargai
> > keberadaan setiap orang yang ada disekitar kita.
> >
> > Saya sedih mendengar terbakarnya pesawat Garuda, GA
> 200
> > pada tanggal 7 Maret 2007, pukul 07.00 pagi, jurusan
> > Jakarta-Yogyakarta di Bandara Adisucipto. Kejadian
> itu
> > sungguh menyayat hati dan perasaan.
> >
> > Kemudian saya teringat beberapa bulan yang lalu
> terbang ke
> > Batam dengan menggunakan pesawat Garuda juga. Di
> dalam
> > pesawat duduk disamping saya seorang warga Jerman.
> Pada saat
> > itu dia merasa sangat gusar dan terlihat marah,
> karena
> > tiba-tiba mendengar suara handphone tanda sms masuk
> dari
> > salah satu penumpang, dimana pada saat itu pesawat
> dalam
> > posisi mau mendarat. Orang ini terlihat ingin menegur
> tetapi
> > tidak berdaya karena bukan merupakan tugasnya..
> >
> > Langsung saya tanya kenapa tiba-tiba dia bersikap
> seperti
> > itu, kemudian dia bercerita bahwa dia adalah manager
> salah
> > satu perusahaan industri, dimana dia adalah
> supervisor
> > khusus mesin turbin. Saat dia melaksanakan tugasnya
> > tiba-tiba mesin turbin mati, setelah diselidiki
> ternyata ada
> > salah satu petugas sedang menggunaka HP didalam
> ruangan
> > mesin turbin.
> >
> > Orang Jerman ini menjelaskan bahwa apabila frekwensi
> HP
> >
> dengan mesin turbin ini kebetulan sama dan sinergi ini
> akan
> > berakibat mengganggu jalannya turbin tersebut, lebih
> fatal
> > lagi berakibat turbin bisa langsung mati.
> >
> > Cerita ini langsung saya kaitkan dengan peristiwa
> diatas,
> > kalau saya tidak salah mendengar mesin pesawat
> tiba-tiba
> > mati pada saat mau mendarat.
> >
> > Mudah-mudahan peristiwa ini bukan akibat HP
> penumpang.
> > Semoga tulisan ini bermanfaat untuk masyarakat yang
> sering
> > bepergian dengan pesawat. (KOMPAS)
> >
> > Rakyat kita ini memang High class.. Handphone nya
> Mahal,
> > Transportasi pake pesawat. Tapi bodohnya gak
> ketulungan. Ada
> > yang gak tau kenapa larangan itu dibuat, ada yang tau
> tapi
> > tetap gak peduli.. Orang indonesia harus selalu
> belajar
> > dengan cara yang keras.
> >
> > Buat yang belum tahu, kenapa Gak boleh menyalakan
> Handphone
> > di pesawat, berikut
> penjelasannya:
> >
> > Sekedar untuk informasi saja, mungkin rekan-rekan
> semua
> > sudah mendengar berita mengenai kecelakaan pesawat
> yang baru
> > "take-off" dari Lanud Polonia-Medan. Sampai
> saat
> > ini penyebab kejadian tersebut belum diketahui dengan
> > pasti..
> >
> > Mungkin sekedar sharing saja buat kita semua yang
> memiliki
> > dan menggunakan ponsel/telpon genggam atau apapun
> > istilahnya. Ternyata menurut sumber informasi yang
> didapat
> > dari ASRS (Aviation Safety Reporting System) bahwa
> ponsel
> > mempunyai kontributor yang besar terhadap keselamatan
> > penerbangan.
> >
>
> > Sudah banyak kasus kecelakaan pesawat terbang yang
> terjadi
> > akibatkan oleh ponsel. Mungkin informasi dibawah ini
> dapat
> > bermanfaat untuk kita semua, terlebih yang sering
> > menggunakan
> pesawat terbang.
> >
>
> > Contoh kasusnya antara lain:
> >
> > Pesawat Crossair dengan nomor penerbangan LX498 baru
> saja
> > "take-off" dari bandara Zurich, Swiss.
> Sebentar
> > kemudian pesawat menukik jatuh. Sepuluh penumpangnya
> tewas.
> > Penyelidik menemukan bukti adanya gangguan sinyal
> ponsel
> > terhadap sistem kemudi pesawat.
> >
> > Sebuah pesawat Slovenia Air dalam penerbangan menuju
> > Sarajevo melakukan pendaratan darurat karena sistem
> alarm di
> > kokpit penerbang terus meraung-raung.. Ternyata,
> sebuah
> > ponsel di dalam kopor dibagasi lupa dimatikan, dan
> > menyebabkan gangguan terhadap sistem navigasi.
> >
> > Boeing 747 Qantas tiba-tiba miring ke satu sisi dan
> mendaki
> > lagi setinggi 700 kaki justru ketika sedang
> "final
> > approach" untuk "landing" di
> bandara
> > Heathrow, London. Penyebabnya adalah karena tiga
> penumpang
> > belum mematikan komputer, CD player, dan electronic
> game
> > masing-masing (The Australian, 23-9-1998).
> >
> > Seperti kita tahu di Indonesia? Begitu roda-roda
> pesawat
> > menjejak landasan,langsung saja terdengar bunyi
> beberapa
> > ponsel yang baru saja diaktifkan.
> >
> > Para "pelanggar hukum" itu seolah-olah tak
> > mengerti, bahwa perbuatan mereka dapat mencelakai
> penumpang
> > lain, disamping merupakan gangguan (nuisance)terhadap
> > kenyamanan orang lain.
> >
> > Dapat dimaklumi, mereka pada umumnya memang belum
> memahami
> > tatakrama menggunakan ponsel, disamping juga belum
> mengerti
> > bahaya yang dapat ditimbulkan ponsel dan alat
> elektronik
> > lainnya terhadap sistem navigasi dan kemudi pesawat
> terbang.
> > Untuk itulah ponsel harus dimatikan, tidak hanya
> di-switch
> > agar tidak berdering
> selama berada di dalam pesawat.
> >
> > Berikut merupakan bentuk ganguan-gangguan yang terjadi
> di
> > pesawat: Arah terbang melenceng, Indikator HSI
> (Horizontal
> > Situation Indicator)terganggu , Gangguan penyebab VOR
> (VHF
> > Omnidirectional Receiver) tak terdengar, Gangguan
> sistem
> > navigasi, Gangguan frekuensi komunikasi, Gangguan
> indikator
> > bahan bakar, Gangguan sistem kemudi otomatis, Semua
> gangguan
> > diatas diakibatkan oleh ponsel, sedangkan gangguan
> lainnya
> > seperti Gangguan arah kompas komputer diakibatkan oleh
> CD
> > & game Gangguan indikator CDI (Course Deviation
> > Indicator) diakibatkan oleh gameboy Semua informasi
> diatas
> > adalah bersumber dari ASRS.
> >
> > Dengan melihat daftar gangguan diatas kita bisa
> melihat
> > bahwa bukan saja ketika pesawat sedang terbang,
> tetapi
> > ketika pesawat sedang bergerak di landasan pun
> terjadi
> > gangguan yang cukup
> besar akibat penggunaan ponsel.
> >
> > Kebisingan pada headset para penerbang dan
> > terputus-putusnya suara mengakibatkan penerbang tak
> dapat
> > menerima instruksi dari menara pengawas dengan baik.
> >
> > Untuk diketahui, ponsel tidak hanya mengirim dan
> menerima
> > gelombang radio melainkan juga meradiasikan tenaga
> listrik
> > untuk menjangkau BTS (Base Transceiver Station).
> Sebuah
> > ponsel dapat menjangkau BTS yang berjarak 35
> kilometer.
> > Artinya, pada ketinggian 30.000 kaki, sebuah ponsel
> bisa
> > menjangkau ratusan BTS yang berada dibawahnya. (Di
> Jakarta
> > saja diperkirakan ada sekitar 600 BTS yang semuanya
> dapat
> > sekaligus terjangkau oleh sebuah ponsel aktif di
> pesawat
> > terbang yang sedang bergerak di atas Jakarta).
> >
> > Sebagai mahluk modern, sebaiknya kita ingat bahwa
> > pelanggaran etika adalah juga pelanggaran hukum.
> Tidakkah
> > kita malu
> dianggap sebagai orang yang tidak peduli akan
> > keselamatan orang lain, orang yang tidak
> tahu tata krama,
> > sekaligus melanggar hukum?
> >
> > Sekiranya bila kita naik pesawat, "bersabarlah
> > sebentar". Semua orang tahu kita memiliki ponsel.
> Semua
> > orang tahu kita sedang bergegas. Semua orang tahu kita
> orang
> > penting. Tetapi, demi keselamatan sesama, demi nyawa
> kita
> > bersama dan demi sopan santun menghargai sesama,
> janganlah
> > mengaktifkan ponsel selama di dalam pesawat terbang.
> >
> > Semoga suatu hari rakyat kita bisa sedikit lebih
> pintar.

No comments: