Tuesday, 19 April 2011

KISAH LAHIRNYA PENDEKAR HINA KELANA/ARJUNA

Pada suatu hari, Pandu mengatakan pada istri – istrinya bahwa ia ingin sekali punya anak. Namun dikarenakan ia telah dikutuk maka mempunyai keturunan merupakan hal yang mustahil. Memahami dilema ini, Kunthi menyembah mengatakan kepada Pandu bahwa ia dapat menolong dengan mantera yang dimilikinya dari Resi Durvasa yaitu mantera Adityahredaya. Kunthi kemudian meminta ijin pada suaminya Pandu untuk menggunakannya. Permohonan ini direstui oleh Pandu.

Yudhistira (Puntadewa, Dharmawangsa, Dharmaputera, Partha)

Dewi Kunthi berturut – turut memanggil Dewa. Yang pertama adalah Dewa Dharma. Putera pertama itu diberi nama Yudistira. Dengan demikian, Yudistira menjadi putera sulung Pandu, sebagai hasil pemberian Dharma, yaitu dewa kejujuran, keadilan dan kebijaksanaan. Sifat Dharma itulah yang kemudian diwarisi oleh Yudistira sepanjang hidupnya.



HATIKU SELEMBAR DAUN...

Bhima (Werkodara, Vrekodara, Bratasena, Bimasena)

Dewa kedua yang dipanggil Kunthi adalah Dewa Bayu (Dewa Angin), anak itu diberi nama Bhima. Namun di kelahirannya, jabang bayi Bhima itu masih berupa bungkus untuk beberapa tahun kedepan karena tidak ada satu pun benda di dunia fana ini yang mampu merobek bungkus tersebut. Bertahun – tahun bungkus itu glundang – glundung di Setra Gandalayu membuat Dewa Siwa prihatin akan hal ini dan mengutus Batari Uma untuk menemui bayi tersebut. Dengan kesaktiannya Batari Uma masuk ke dalam bungkus dan memberi makan dan pakaian kepada anak laki – laki itu. Karena tidak ada satu ahli bedah pun di dunia yang mampu dan berhasil mengoyak bungkus itu maka Dewa Siwa mengutus anaknya yang bernama Gajah Sena untuk merobek bungkus tersebut. Dengan cula dan taringnya yang tajam, setelah berkali – kali dirobek, akhirnya robek jugalah bungkus tersebut dan keluarlah seorang bocah. Karena kelelahan merobek bungkus tersebut Gajah Sena wafat dan manunggal ke tubuh bocah tersebut. Kelak bocah itu akan tumbuh menjadi kuat tak tertandingi lagi penyayang seperti bapaknya Dewa Bayu.

Arjuna (Janaka)

Dewa ketiga adalah Dewa Indra (Dewa Perang). Anak ketiga Pandu itu diberi nama Arjuna. Kelak Arjuna tumbuh menjadi pemuda yang tampan, cerdas, dan pandai berperang seperti ayahnya (Dewa Indra).

Setelah berturut memanggil dewa – dewa, oleh Kunthi mantera Adityahredaya dipinjamkan pada istri kedua Pandu, Dewi Madrim.

Nakula dan Sadewa

Dewi Madrim pun menggunakan mantera Adityahredaya. Dewa Aswin (Dewa Tabib) menganugerahi Dewi Madrim putra kembar dan diberi nama Nakula dan Sadewa. Nakula adalah orang yang pandai dalam ilmu pengobatan sedangkan Sadewa mahir dalam hal mistik. Keduanya pandai berkuda dan bermain pedang.

No comments:

Post a Comment