Senja Di Pelupuk Matamu
Kulihat senja di pelupuk matamu
Begitu cepat siang itu berlalu
Semoga hanya pergantian waktu
Dalam perjalanan panjang hidup
Kulihat senja di pelupuk matamu
Cerah yang mencoba sembunyi
Di balik biru laut kehidupan ini
Ada airmata menetes dalam kalbu
Showing posts with label Puisi Sedih. Show all posts
Showing posts with label Puisi Sedih. Show all posts
Wednesday 9 March 2011
Kian Hilang
Kian Hilang
Lana Elzora
Angim berhembus
begitu kencang
Menyapu wajahnya
yang putih sayu
Hawa dingin telah menusuk
tulang rusuknya
Perih yang ia jalani begitu dalam
Tawanya kian hilang terhapus waktu
Hanya kesedihan yang ada
dalam dirinya
Bagaikan diri yang telah mati
Lana Elzora
Angim berhembus
begitu kencang
Menyapu wajahnya
yang putih sayu
Hawa dingin telah menusuk
tulang rusuknya
Perih yang ia jalani begitu dalam
Tawanya kian hilang terhapus waktu
Hanya kesedihan yang ada
dalam dirinya
Bagaikan diri yang telah mati
Selamat tinggal kawan
Selamat tinggal kawan
Selamat tinggal kawan
tidur yang indah
walau kau telah tiada
walau hanya batu nisan sebagai pemisah
tapi kenagan mu akan selalu di hati
dan ambisi mu pasti
akan selau membara disini
untuk selamaya
untuk selamanya
Selamat tinggal kawan
tidur yang indah
walau kau telah tiada
walau hanya batu nisan sebagai pemisah
tapi kenagan mu akan selalu di hati
dan ambisi mu pasti
akan selau membara disini
untuk selamaya
untuk selamanya
Sepi
Sepi
Kini sang penerang
telah menghilang
Menyisakan bayang
serta pertanyaan
Kini sang kekasih
telah menepi
Meninggalkan hati
rasakan sendiri
Kini sang penerang
telah menghilang
Menyisakan bayang
serta pertanyaan
Kini sang kekasih
telah menepi
Meninggalkan hati
rasakan sendiri
Sejarah Cinta Luka
Sejarah Cinta Luka
Hati merah, terluka mengangah.
Tersimpan dalam kitab sejarah.
“Sempat kuminum racun cinta lewat liur mulutmu
dan kurasakan getir cinta lewat tubuhmu”
Hati merah, meruntuhkan jiwa.
Terkubur dalam kenangan cinta luka.
Tak kuasa pendam, bahkan buka kitab sejarah cinta.
Luka, perihkan langkah.
Hati merah, terluka mengangah.
Tersimpan dalam kitab sejarah.
“Sempat kuminum racun cinta lewat liur mulutmu
dan kurasakan getir cinta lewat tubuhmu”
Hati merah, meruntuhkan jiwa.
Terkubur dalam kenangan cinta luka.
Tak kuasa pendam, bahkan buka kitab sejarah cinta.
Luka, perihkan langkah.
Aku, Dia
Aku, Dia
Chloe
Terbangun dari mimpi dengan dada bergemuruh lusuh.
Terperangah dan harus kecewa.
Tidak akan ada waktu yang tepat untuk hal yang tidak enak.
Bagi aku, dia.
Ada sesuatu dan kau biarkan aku beku.
Sampai kapan aku menunggu, atau aku yang harus berlalu.
Chloe
Terbangun dari mimpi dengan dada bergemuruh lusuh.
Terperangah dan harus kecewa.
Tidak akan ada waktu yang tepat untuk hal yang tidak enak.
Bagi aku, dia.
Ada sesuatu dan kau biarkan aku beku.
Sampai kapan aku menunggu, atau aku yang harus berlalu.
Aku Dan Cintaku
Aku Dan Cintaku
Clauryn Zovanovsky
Dia dan cintanya….
Aku dan cintaku…
Aku mencintainya dan aku lelah..
Sedikit nakal aku bermain dalam kejenuhanku
Mencoba meramba pelan mencari sesuatu yang baru..
Sesuatu yang membuatku menenggelamkan bosanku…
Jika seperti ini, siapa yang bersalah..???
Aku dan kelelahanku, atau dia yang membuatku lelah…???
Aku dan kejenuhanku ataukah dia yang membuatku jenuh…???
Aku sakit namun tak mampu berpaling…
Aku lelah namun tak sanggup tuk pergi…
Aku terluka namun aku mencinta..
Mencinta pada dia…
Kekasih jiwa yang membuatku lelah…
Clauryn Zovanovsky
Dia dan cintanya….
Aku dan cintaku…
Aku mencintainya dan aku lelah..
Sedikit nakal aku bermain dalam kejenuhanku
Mencoba meramba pelan mencari sesuatu yang baru..
Sesuatu yang membuatku menenggelamkan bosanku…
Jika seperti ini, siapa yang bersalah..???
Aku dan kelelahanku, atau dia yang membuatku lelah…???
Aku dan kejenuhanku ataukah dia yang membuatku jenuh…???
Aku sakit namun tak mampu berpaling…
Aku lelah namun tak sanggup tuk pergi…
Aku terluka namun aku mencinta..
Mencinta pada dia…
Kekasih jiwa yang membuatku lelah…
Subscribe to:
Posts (Atom)