Friday, 12 November 2010

SURAT RICARDA HUCH (9 APRIL 1933) KEPADA PRESIDEN AKADEMI KESENIAN & ILMU PENGETAHUAN, PRUSIA

SURAT RICARDA HUCH (9 APRIL 1933) KEPADA PRESIDEN AKADEMI KESENIAN & ILMU PENGETAHUAN, PRUSIA


-Taufiq Ismail-



Tuan Presiden yang terhormat,
Terhadap pengangkatan saya sebagai anggota Akademi
Seyogyanyalah saya ucapkan terima kasih
Namun nampaknya disini perlu dijelaskan
Saya tak dapat mengabulkan kehendak Tuan

Bahwasanya seorang Jerman adalah seorang Jerman
Bahwa pakalannya, siul lagaknya
Siu] dan lagak Jerman
Adalah wajar dan layak
Tetapi, apakah makna Jerman
Dan belapa sikap Jerman
Beragam adanya pendapat dan jawaban
Apa yang diucapkan sebagai kesadaran nasional
Dewasa ini. Ialah sentralisasi, paksaan-paksaan
Cara-cara tak berkeadaban. Seribu fitnahan
Terhadap siapa yang memlliki fikiran
Lain. Dan jiwa yang habis-habisan onani!
Wahai kesombongan dan pemujian diri sendiri
Di depan bentangan peta bumi

Akademi mengatakan tak ada rintangan
Pada pendapat yang berkebebasan
Tapi semua radio, majalah dan koran
Senyap sunyi dari luasan opini
Hingar bingar oleh tunggal opini

Sikap Jerman dewasa ini, ialah
Bahana malapetaka

Jermanku. Saya mengenalmu
Terbuka, jujur dan sopan
Tapi sorak pemerintah
Sorak histeris orang-orang supernasionalis
Setiap engkau lewat di berbagai jalanan
Dalam pawai panji mengusungi slogan demi slogan
Saya bertanya ragu: betulkah engkau itu

Demikianlah. Terhadap keadaan begini
Yang meminta kesanggupan menyesuaikan diri
Maka, Tuan Presiden Akademi
Kesanggupan itu tak ada pada saya
Ini akan dimaklumi mereka yang kenal saya pribadi
Atau pembaca buku-buku saya

Bersama ini saya menyatakan diri
Keluar dari Akademi.

No comments: