Thursday, 2 October 2014

Bisakah Kita Menjadi Captain America bagi Anak? - Memahami Fenomena Kekerasan pada Anak di Sekolah

Arif Rohman
School of Humanities and Social Sciences
Charles Sturt University


Cite:
Rohman, Arif. (2014). Bisakah Kita Menjadi Captain America bagi Anak? - Memahami Fenomena Kekerasan pada Anak di Sekolah. Kompasiana, 16 April 2014.

Kasus kekerasan seksual yang terjadi di Jakarta International School seperti memberikan tamparan yang keras bagi dunia pendidikan Indonesia. Anak laki-laki umur 6 tahun keturunan Belanda yang sekolah di Jakarta International School (JIS) Pondok Indah disodomi oleh para petugas cleaning service di sekolahnya. Pertanyaan yang banyak bermunculan adalah pertama, apakah korban satu orang atau lebih, karena bisa jadi praktik bejat ini juga pernah menimpa anak-anak yang lain. Kedua, jika ini terjadi sekolah yang standar kualitasnya internasional dan dengan pengawasan yang kuat lalu bagaimana dengan sekolah-sekolah lain? Tulisan ini akan mengupas secara singkat tentang tindak kekerasan di sekolah dengan seluruh dimensinya dalam konteks ilmu pekerjaan sosial.

Secara umum kekerasan anak anak dapat dibagi menjadi 3 kategori. Pertama, kekerasan fisik, yaitu bentuk kekerasan yang berakibat pada luka fisik pada diri anak seperti memukul, menjewer, menampar, mencubit, dan aksi lain yang serupa. Kedua, kekerasan verbal, yaitu bentuk kekerasan non fisik yang mengakibatkan ketidaknyamanan pada diri dan psikis anak, seperti membentak, mengata-ngatai secara kasar, menghina, perkataan rasis - diskriminatif, dan perkataan-perkataan lain yang serupa yang dapat menjatuhkan mental anak. Terakhir, kekerasan seksual, yaitu meliputi.............




For Full Text Pdf Download Here

No comments: