Sunday, 26 December 2010

Pendekar Negeri Tayli

Pendekar Negeri Tayli
Karya : Chin Yung Disadur : Gan KL


Pendekar Negeri Tayli merupakan sebuah karya cerita silat berkualitas tinggi yang sangat menunjukkan pengetahuan Jin Yong yang luas dan mendalam.

Sebelum Pendekar Negeri Tayli, Jin Yong menggunakan Konfusianisme menjelaskan ilmu silat. Mulai dari Chen Jialuo, Sin Tjie, hingga Kwee Ceng, Boe Kie, baik secara inisiatif atau pasif, memiliki perasaan mengabdi pada negara. Penulis menggunakan tokoh Kwee Ceng yang cinta tanah air untuk menunjukkan sudut pandang penulis sendiri. Hingga pada Pendekar Negeri Tayli dipublikasikan, Jing Yong menggunakan “belas kasih” Buddhisme mencerahkan pembacanya, hal ini menambahkan maksud filosofi dan pemikiran mendalam pada cerita silat.

Pada Pendekar Negeri Tayli ada 3 tokoh utama yaitu Duan Yu, Qiao Feng, dan Xu Zhu. Yang satu pangeran, yang satu pahlawan, yang satu biksu. Identitas 3 orang ini tidak sama, pengalamannya tidak sama, sifatnya tidak sama tetapi muncul pada panggung yang sama, digabungkan dengan baik, saling kontras, menambah perbedaannya, juga mengalir dengan lancar. Teknik struktur dan penggambaran tokoh semacam ini menciptakan teknik narasi baru pada cerita silat.

Pendekar Negeri Tayli adalah sebuah cerita komedi-tragedi yang berhasil.

Ada tragedi tetapi komedi:

Wanita yang dicintai Duan Yu ternyata adalah adiknya, tetapi ibunya Dao Baifeng mengatakan ayah kandungnya adalah Duan Yanqing dan bukan Duan Zhengchun.

Xu Zhu mengalami banyak penderitaan, tetapi tidak sengaja mampu menemukan rahasia permainan catur.

Xiao Yuanshan dan Murong Bo bermusuhan selama bertahun-tahun, saling bertempur, mendapatkan petunjuk biksu tak bernama, kemudian hidup kembali, dan menjadi pengikut Buddha.

Jiu Mozhi mengejar kekuasaan, memperoleh penderitaan, kemudian mendapat pencerahan, dalam sumur berlumpur menjadi pengikut Buddha.

Duan Yanqing dari kaisar jadi pengemis, ketika akan membunuh Duan Yu, ternyata Duan Yu adalah anak kandungnya.

Ada yang komedi tetapi tragedi:

Qiao Feng adalah Ketua Kaypang, posisi yang hebat! Kemudian mengetahui kondisi sebenarnya, dipermalukan orang-orang, tidak sengaja melukai kekasihnya A Zhu.

Duan Zhengchun menyebar cinta di sana-sini, tidak terduga istrinya sendiri Dao Baifeng, yang marah dan cemburu, berselingkuh, anaknya sendiri ternyata adalah hasil hubungan istrinya dengan orang lain.

Bahasa Wu milik A Bi sangat menyentuh, dengan A Zhu mempermainkan biksu jahat, akhirnya sambil bercucuran mata menemani Tuan Murong yang sudah menjadi gila.

Murong Fu ingin menjadi raja, juga ada Wang Yuyan, wanita cantik yang memujanya, kemudian menjadi gila, akhirnya mengunakan mahkota kertas disembah anak-anak dan berkhayal menjadi raja.

Jadi bisa dilihat, Pendekar Negeri Tayli menulis silat (wu), menulis pendekar (xia), menulis orang (ren), menulis cinta (qing), sangat luar biasa. Membaca cerita silat tidak membaca Pendekar Negeri Tayli, benar-benar penyesalan besar.

Pendekar Negeri Tayli masih ada hal indahnya: Duang Yanqing karena mendapat penghinaan, selalu melawan Duan Yu, selalu ingin membunuh Duan Yu, ketika keinginannya akan tercapai, baru mengetahui orang yang ingin dilukainya ternyata adalah anaknya sendiri, filsafat semacam ini bukankah harus dipertimbangkan?

Kekurangan cerita ini, judul asli Tian Long Ba Bu (8 Naga Langit) menunjukkan 8 tokoh yang mana? Penulis tidak menjelaskannya. Ini yang pertama. Yang kedua, Pendekar Negeri Tayli tokoh paling menariknya adalah Duan Zhengchun, dan merebut banyak adegan Duan Yu, jadi tokoh tambahannya melebihi tokoh utamanya. Yang ketiga, cerita Pendekar Negeri Tayli berkembang, tetapi cabang ceritanya terlalu banyak, dan agak sedikit longgar. 3 hal ini walaupun hal kecil, tetapi sudah menempatkan cerita ini di bawah Hina Kelana.

No comments: