Sunday, 5 December 2010

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGA TAN HARI AKSARA INTERNASIONAL KE-38 DAN PENCANANGAN GERAKAN MEMBACA NASIONAL TAHUN 2003 Jakarta, 12 Nopember 2003

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGA TAN HARI AKSARA INTERNASIONAL KE-38 DAN PENCANANGAN GERAKAN MEMBACA NASIONAL TAHUN 2003 Jakarta, 12 Nopember 2003


SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA




Saudara-saudara Menteri,
Hadirin yang berbahagia,
Assalamu'allaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Hari ini kita berkumpul di lstana Negara ini untuk
bersama-sama memperingati Hari Aksara lntemasional ke-38
clan Pencanangan Gerakan Membaca Nasional Tahun 2003.
Tetapi mengawali sambutan ini, izinkan saya terlebih dahulu
menggunakan kesempatan yang baik di bulan Ramadhan ini,
untuk menyampaikan selamat berpuasa kepada Saudara-saudara
kaum muslimin clan muslimat. Mudah-mudahan ibadah puasa
ini memberikan dorongan semangat clan kekuatan kepada kit a
semua dalam pelaksanaan tugas-tugas kita, termasuk dalam
melaksanakan Gerakan Membaca Nasional nanti. Saya percaya,
Saudara-saudara kaum muslirnin clan muslimat juga men~etahui,
betapa Al Qur' an yang mulai diturunkan pada bulan Ramadhan,
mengawali segal a ajaran dengan perintah untuk membaca.
3
...
Hari Aksara Internasional lahir 38 tahun yang lalu
ditengah kenyataan pahit bahwa 40 % dari penduduk-dunia yang
telah dewasa ternyata buta aksara. Dari Kongres Menterimenteri
Pendidikan se-dunia di Teheran, dicetuskan resolusi
untuk melaksanakan gerakan Pemberantasan Buta Aksara
diseluruh dunia, terutama dinegara-negara yang sedang
berkembang. Kongres juga mengusulkan kepada Sidang Umum
UNESCO untuk menjadikan hari it~, 8 September, sebagai Hari
Aksara Internasional, yang kemudian menganjurkan diperingati
setiap tahun oleh semua negara anggotanya.
Dalam pandangan sara, kit a harns memberi perhatian
yang besar terhadap pemberantasan buta aksara ini. Hal ini
penting tidak saja bagi bangsa yang bersangkutan, tetapi juga
bagi kehidupan umat manusia. Lebih-lebih di zaman modern
sekarang ini. Alasannya jelas. Warga masyarakat yang buta
aksara akan sulit untuk mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan clan teknologi, yang sangat penting bagi kehidupan
masyarakat modern. Mereka praktis tidak dapat menikmaii hasil.
usaha manusia dalam meningkatkan hark at clan martabat
sesamanya. Di zaman informasi seperti sekarang ini, mereka
mengalami kesulitan dalam menerima informasi, yang sebagian
terbesar dikomunikasikan melalui aksara. Mereka terpinggirkan
dari persaingan, karena tidak mampu menyerap informasi.
Bagi kita bangsa Indonesia.. peringatan ini juga memiliki
pesan penting. Aksara juga merupakan perwujudan salah satu
amanat para pendahulu kita yang tercantum dalam pembukaan
Undang Undang Dasar 1945, yakni mencerdaskan kehidupan
bangsa. Tidak pernah acta kehidupan yang cerdas ditengah
bangsa yang tidak mengenal aksara. Pacta gilirannya, kondisi
seperti itupun tidak pernah mampu menghadirkan kehidupan
yang sejahtera.
Karenanya, pemberantasan buta aksara yang pacta
dasarnya merupakan upaya meningkatkan kemampuan bacatulis,
penting artinya dalam pengembangan budaya bangsa
menuju peradaban yang makin tinggi. Dalam beberapa J
kesempatan, sara menekankan perlunya menumbuhkan budaya
membaca clan menulis ini. Kita tidak perlu lagi selalu
mengulang kesalahan yang sarna, hila bangsa kita memiliki
budaya menulis pengetahuan clan pengalaman dimasa lalu.
4
,
I
Kemampuan clan kemauan menulis sekarang ini, akan memberi
manfaat yang luar biasa besarnya diwaktu-waktu yang akan
datang.
Perlu kita sadari, kehidupan masyarakat modem yang
ingin kita wujudkan memerlukan penyebaran pengetahuan, baik
pengetahuan yang disimpulkan dari pengalaman maupun
pengetahuan yang timbul dari pemikiran abstrak. Untuk itu, i
kemampuan baca-tulis mernpakan sarana yang utama. Karena I
itulah, sekali lagi saya minta, khususnya kaum muda, untuk
memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam
meningkatkan kemampuan baca-tulis ini. Luangkanlah waktu
barang satu jam sehari untuk membaca buku maupun tulisan
apapun yang bermanfaat, serta pupuklah tradisi baca~tulis secara
sistimatik.
Hadirin yang saya hormati,
Tahun 2003 ini, dari penilaian Indeks Pembangunan
Manusia pada 175 bangsa-bangsa di dunia, kita menduduki
peringkat ke 112. Senang atau tidak senang, hat tersebut
menunjukkan ketertinggalan kita dalam perjuangan
meningkatkan kualitas manusia Indonesia ditengah kehidupan
sebagian terbesar bangsa-bangsa di dunia. Kita hams bernpaya
mengejar ketertinggalan tadi, jika kita ingin bangsa kita dapat
menikmati kehidupan yang terns bertambah baik dan hidup
sejajar dengan bangsa-bangsa lain.
Dalam kaitan ini, saya sangat menghargai daD
mendukung upaya-upaya untuk terns meningkatkan
penyelenggaraan pendidikan non-formal, termasuk upaya
memberantas buta aksara. Ketika kita memahami bahwa
kemampuan baca-tulis memiliki peran yang besar dalam
mewujudkan kesejahteraan bangsa, hendaknya kita sadari
bahwa buta aksara sangat erat kaitannya dengan kemiskinan,
keterbelakangan daD kebodohan.
Kita masih perlu terns mendorong perluasan pelayanan
daD sekaligus meningkatkan mutu pendidikan non-formal,
mengingat masih tetap terbatasnya kemampuan negara dalam
mencukupi semua kebutuhan masyarakat akan pendidikan
5
~
~
formal. Masalah mutu penyelenggaraan pendidikan non-formal,
termasuk pemberantasan buta aksara, bagaimanapun penting
karena akan memberi kontribusi terhadap upaya peningkatan
peringkat Indek Pembangunan Manusia dan Kualitas Sumber
Daya Manusia Indonesia.
Semua upaya yang saya sampaikan tadi merupakan
bagian dari upaya besar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang merupakan
tugas nasional, yaitu tugas seluruh rakyat Indonesia. Oleh
karena itu, upaya ini harus dilaksanakan oleh Pemerintah dan
seluruh rakyat. Pemerintah tidak mungkin melaksanakan tugas
yang berat itu tanpa bantuan dan dukungan masyarakat.
Kepada para Gubemur, Bupati, dan Walikota, serta para
penyelenggara dan pengelola pendidikan terutama pendidikan
non-formal, saya sampaikan terimakasih atas segal a jerih payah
Saudara-saudara dalam membina dan mengembangkan.upayaupaya
yang mulia itu, dan mudah-mudahan apa yang telah
dilaksanakan selama ini dapat lebih ditingkatkan di masa-masa
yang akan datang..
Akhimya, dalam rangka peringatan Hari Aksara
Intemasional tahun ini, marilah kita teruskan upaya bersama
untuk membebaskan bangsa kita dari buta-aksara. Melalui
kesempatan yang baik ini, seraya mengucap
Bismillahirrahmanirrahim, saya nyatakan Gerakan Membaca
Nasional dimulai. Agar semua itu dapat benar-benar terlaksana,
saya minta Saudara Menteri Pendidikan Nasional bersama para
Gubemur, Bupati, dan Walikota, dapat mendorong penjabaran
Gerakan tersebut dalam program-program yang dapat
diterapkan, dalam rangka menumbuhkan budaya membaca
dikalangan bangsa kita. Terimakasih.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Jakarta 12 Nopember 2003
PRESIDEN REPUBLIK 1NDONESIA
MEGAWATISOEKARNOPUTRI
6 1

No comments: