Sunday 5 December 2010

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERINGATAN HARI KEBANGKITAN TEKNOLOGI NASIONAL KE-10 TAHUN 2005 ISTANA NEGARA, 10 AGUSTUS 2005

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERINGATAN HARI KEBANGKITAN TEKNOLOGI NASIONAL KE-10 TAHUN 2005 ISTANA NEGARA, 10 AGUSTUS 2005



Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati Ibu Muhammad Jusuf Kalla, Yang saya hormati Saudara Menteri Riset dan Teknologi berserta Ibu Kusmayanto Kadiman, Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan Mantan Menteri, Yang saya muliakan Her Exelencies Minister and Ambasador from friendly country, Head of the International Organization, Yang saya hormati para Cendekiawan, para Teknolog, para Peneliti, para Industriawan dan para Pendidik, Hadirin sekalian yang berbahagia, Saya telah menyiapkan sambutan pada hari yang membahagiakan ini. Tetapi tadi kita sudah menyimak apa yang disampaikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi sudah cukup luas, sudah cukup detail, yang memerlukan bukan hanya perhatian tetapi langkah kita bersama untuk mengimplementasikan apa yang telah menjadi agenda, sasaran dan program nasional kita. Oleh karena itu saya akan menggunakan kesempatan yang baik ini, karena saya berhadapan dengan sekali lagi para teknolog, para peneliti, para cendekiawan, para industriawan, bagaimana kita menyatukan komitmen, mind set dan langkah bersama kita untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di negeri kita ini demi kemajuan dan masa depan bangsa yang lebih baik. I would speak in Bahasa Indonesia, I do hope that you could follow my speech but I have asked the Minister of Research and Tecnology to make summary of my talk in English, and not later than a week from now that has to be presented to you all. Hadirin sekalian yang saya muliakan, Tentu kita awali acara ini sekali lagi memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa, bersama-sama kita dapat memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang ke-10. Semoga dengan peringatan hari yang bersejarah dan penting ini menggugah tanggung jawab, kepedulian dan karya kita bersama untuk membangun negara dengan kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi. Saya akan mengajak hadirin sekalian untuk kembali meletakkan teknologi, atau IPTEK, penelitian dan pengembangan dalam konteks kehidupan bangsa yang i harus harmonis dan pembangunan nasional yang harus berkesinambungan, sustainable. After all, yang kita tuju adalah harmonious and sustainable national development. Bicara soal itu, teknologi dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap kehidupan nasional dan pembangunan nasional itu. Seorang futuris internasional, kita semua kenal, Alvin Tofler, dengan bukunya yang sudah kita baca, antara lain “The Future Shock”, kemudian “The Third Wave”, “The Power Shift” dan banyak sekali yang juga berkeliling dunia, dan bertemu dengan saya tahun 2003 di Denpasar, Bali. Saya berdiskusi dengan beliau, pertemuan saya yang kedua, yang pertama saya bertemu pada saat saya menjadi moderator pada seminar, dimana Doktor Tofler hadir, itu pada tahun 1991 di Bandung. Teori beliau adalah kita kenali, peradaban dan kebudayaan manusia itu dibagi dalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah agriculture society, second wave of civilization adalah industrial society dan kemudian the third wave, sekarang ini, konon, menurut Alvin Tofler adalah information society. Di negara kita, saya katakan pada Dr. Alvin Tofler, Indonesia punya tiga-tiganya nowadays, kita punya masyarakat pertanian yang cukup besar, kita juga punya masyarakat industri yang terus berkembang, dan kita juga punya simpul-simpul, kantong-kantong, segmen-segmen, dimana informasi memberikan (andil) yang besar. Artinya apa? National strategy and national policy di Indonesia harus mempertimbangkan, harus meletakkan tiga wave of civilizations itu menjadi a one comprehensive and integrated national policy and strategy. Saya tidak senang membeda-bedakan, ah ini pertanian, ini industri, ini jasa. Batas itu menjadi kabur. Tiga-tiganya memberikan sumbangan kepada kehidupan bangsa kita, dan teknologi harus hadir di tiga-tiganya. Pertanian, pembangunan yang berbasis sumberdaya alam, natural based development, natural based industry, kalau teknologi dihadirkan akan meningkatkan added value, akan meningkatkan
productivity, dan akan meningkatkan output yang tinggi. Demikian juga industri, manufaktur misalnya, demikian juga jasa. Oleh karena itu, teknologi, perlu kita hadirkan, perlu kita intervensikan secara positif, terhadap bidang-bidang itu sehingga ke depan ini, 10, 20, 30 tahun mendatang, pembangunan nasional kita, pembangunan ekonomi akan tumbuh berkembang lebih pesat lagi. Artinya apa? Penguasaan teknologi, adalah keharusan, adalah keniscayaan, dan harus kita bangun, perkuat dan percepat, mulai sekarang ini. Saudara mengikuti, dua bulan yang lalu, dengan didampingi oleh para menteri, didampingi oleh sejumlah cendekiawan, saya berkunjung ke main office of Microsoft, saya bertemu dengan Bill Gate, dan terus terang saya menjelaskan bagaimana policy and strategy in the field of technology. Dan ternyata, yang saya senang adalah, orang seperti Biil Gate, dan banyak lagi tentunya, para champion di bidang IT, di bidang research and development, yang juga memiliki komitmen untuk membantu negara-negara lain, bangsa-bangsa lain agar penguasaan teknologi menjadi lebih baik. Mengalir dari situ, dua minggu lalu saya berkunjung ke Tiongkok, saya juga bertemu dengan pengelola dengan Microsoft Research Center Asia yang ada di Beijing, dan di Shenzhen, kita meninjau satu company, yang juga membangun, memproduksi IT yang super canggih. Dan apa, saya bersama Rektor ITB, Rektor ITS, dan sejumlah teman, makin terinspirasi perlunya membangun semacam research center yang lebih maju, yang lebih mutakhir, yang lebih berfasilitas untuk diabdikan pada banyak kepentingan. Ini mata rantai, menghidupkan pendidikan teknologi, membangun research center, menggalakkan suatu, entah lomba, yang mengarah pada pembangunan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Meningkatkan kapasitas industri kita yang tentu memerlukan teknologi adalah mata rantai, upaya bersama untuk sekali lagi mengembangkan teknologi demi pengembangan kehidupan di waktu yang akan datang. Oleh karena itu, melalui forum ini, saya ajak, I challenge para teknolog, para peneliti, para scientist, untuk membangun apa saja yang bisa kita kembangkan di negeri ini, untuk memajukan semua sektor kehidupan dan pembangunan, pendidikan, bisnis, good governance, dan lain-lain, yang kira-kira bakal menghasilkan nilai tambah dan competitiveness yang lebih tinggi. Saudara-saudara, Kita ketahui, ekonomi nasional akan tumbuh jika teknologi bisa dihadirkan dan diperkokoh kontribusinya. Memang, kita bisa mengukur pertumbuhan ekonomi suatu bangsa, bisa kita lihat dari demand side economy-nya, apakah konsumsi di negeri ini makin tinggi, apakah pengeluaran pemerintah makin besar, apakah investasi juga makin besar dan ekspor kita, dari s demand. Tetapi in the long run, sebuah negara akan tumbuh ekonominya, yang akhirnya tumbuh pula kesejahteraannya apabila kita melihat secara cerdas dari supply side economy-nya, yaitu capital, termasuk human capital, dan kemudian technology. Itu yang mendorong the real productivity, itu yang mendorong the real competitiveness, itu yang mendorong self generating economy karena akan mengalir ke situ. Lagi-lagi saya mengajak, I challenge semua untuk mendorong, memperkuat, mengembangkan teknologi, agar dalam jangka menengah dan jangka panjang, ekonomi kita juga tumbuh dengan baik. Penelitian dan pengembangan, saya tahu, kemampuan negara masih belum tinggi, meskipun kita ingin, sejalan dengan perkembangan ekonomi kita, kita tingkatkan supaya lebih proporsional, dengan demikian output-nya, outcome-nya juga menjadi bagus. Tidak mungkin biaya yang sangat kecil mengharapkan hasil yang besar. Kita lihat kembali, sejalan dengan peningkatan anggaran pendidikan nasional, maka peningkatan anggaran untuk research and development harus kita pikirkan secara lebih tepat. Saya, berkeliling Indonesia, melihat produk-produk pertanian kita, kerajinan tangan kita, usaha kecil, menengah, dan banyak yang dilakukan oleh masyarakat, seperti buah-buahan di sini, sayur-sayuran, dan lain-lain. Saya lihat ada yang bagus, kualitasnya bagus, besar. Jawabannya, ”Pak, ini hasil penelitian kami Pak”, komunitas di daerah-daerah, di desa-desa. “Bagaimana caranya?” “Begini, begini, begini”. Ternyata, kalau jiwa, semangat, spirit untuk terus melaksanakan penelitian, pengembangan itu dilakukan, harapannya makin banyak dana yang bisa dialokasikan, hasilnya luar biasa. Oleh karena itu, kontribusikan. Kita mengalami krisis BBM karena harga minyak yang begitu mahal di dunia. Kita masih mengimpor, meskipun kita juga mengekspor. Kalau teknologi, kalau penelitian dan pengembangan dikontribusikan agar pure, bahan bakar minyak itu juga diambil dari, entah kelapa sawit, entah sagu, jarak, apapun, maka itu sudah suatu sumbangan yang besar terhadap sustainability, terhadap security of supply dari bahan bakar minyak kita. Lagi-lagi saya mengajak dan meminta Saudara untuk masuk wilayah itu. UKM, produk-produknya kadang-kadang kalah bersaing karena promosi kita kurang gencar, marketing kita tidak bagus, hadirkan IT, hadirkan teknologi, agar itu semakin mendunia, semakin dikenali oleh masyarakat, informasi makin lengkap, makin besar peluang mereka untuk menjual, memasarkan produk-produk itu. Demikian juga pengurangan kemiskinan, pendidikan, pemberantasan penyakit menular yang di Asia, di negara kita juga luar biasa, communicable diseases, tropical diseases, dengan kontribusi teknologi, saya yakin pengelolaan akan lebih baik lagi. Pendek kata, berbahagialah kaum teknolog, kaum
peneliti yang punya ruang yang demikian luas untuk, sekali lagi mengembangkan kehidupan kita, menyukseskan pembangunan kita. Hadirin sekalian, Saya menyambut gembira semua kegiatan dalam rangkaian Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi ini. Terima kasih kepada Minister Technology dari banyak negara, ASEAN dan negara-negara lain yang building partnership and cooperation on the development of our science and technology. Saya kira, the true partnership and cooperation will be part of this big and ever in developing technology, industry and all basic are needed by all countries, by all nations in, again, in the achievement of their national development, in the achievement of millennium development goals that we have to pursue together. This is good tradition. Dan saya juga mengucapkan terima kasih, ada ASEAN Ritech Expo, yang telah dipaparkan. Saya berterima kasih, I congratulate, I thank kepada semua yang tadi menerima tanda penghargaan. Itu adalah satu kehormatan, kepercayaan, rasa terima kasih negara, terimakasih pemerintah kepada semua yang dengan inspirasinya, dengan inovasinya, dengan kerja kerasnya telah menyumbangkan hasil-hasil penelitian, hasil-hasil pengembangan dalam dunia teknologi. Itulah hadirin sekalian, Dan negara kita harus terus maju. Minggu depan kita akan memperingati 60 tahun. Kita lanjutkan kerja keras, pikiran-pikiran besar, dan apa yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin terdahulu, Bung Karno, yang telah membangun nation and character bangsa kita, yang kita kenal nations and character building, menyatukan negara kita. Pak Harto melakukan pembangunan ekonomi dan pembangunan yang lain. Kemudian Pak Habibie yang sangat serius dan berjasa dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Presiden Abdurrachman Wahid, Presiden Megawati, berjuang keras mengatasi krisis dan tugas kita semua untuk melanjutkan semua itu menuju masa depan Indonesia yang lebih cerah dan lebih baik lagi. Itulah hadirin sekalian, Yang terakhir, tadi saya diminta oleh Saudara Menteri Negara Riset dan Teknologi untuk memberi nama varietas baru pepaya. Mana pepayanya? Tiap Sidang Paripurna Kabinet kita undang petani peneliti yang punya produk unggulan dan menjelaskan kepada para menteri, inilah produknya yang bagus. Saya kebetulan lulusan IPB, I hold my Ph.D. from Bogor Institute of Technology on Agriculture Economic. Jadi, untuk yang pertama, yang buahnya kecil tapi harum dan manis, itu saya sebut dengan Arum Bogor; yang buahnya besar, harum dan manis, Prima Bogor; the big one, yang paling besar ini, kalau bahasa Sunda pang jagona ini, ini saya beri nama Wulung Bogor. Demikianlah, selamat berjuang Saudara-saudara, majukan ilmu pengetahuan dan teknologi, majukan bangsa dan negara kita. Sekian, Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono



------------------------------------------
Pidato Presiden Republik Indonesia pada Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-10 Tahun 2005 di Istana Negara, 10 Agustus 2005 disusun oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi untuk kalangan sendiri berdasarkan transkripsi yang dibuat oleh Biro Pers dan Media Rumah Tangga Kepresidenan, Sekretariat Negara.







Sumber: http://www.ristek.go.id/index.php?mod=News&conf=v&id=947

No comments: