Showing posts with label Susilo Bambang Yudhoyono. Show all posts
Showing posts with label Susilo Bambang Yudhoyono. Show all posts

Sunday 5 December 2010

PIDATO PRESIDEN RI Tanggal 17 November 2004 "Mengenali Masalah, Menetapkan Agenda dan Arah"

PIDATO PRESIDEN RI Tanggal 17 November 2004 "Mengenali Masalah, Menetapkan Agenda dan Arah"




Assalamu'alaikum wr. wb. Salam sejahtera untuk kita semua
Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air, di manapun Saudara mengabdi dan berada,
Pertama-tama, dalam suasana Lebaran, ijinkanlah saya atas nama pemerintah dan selaku pribadi mengucapkan Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1425 Hijriyah, kepada Saudara kaum muslimin dan muslimat. Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Semoga berkah Ramadhan menyertai langkah perjuangan kita, membangun hari esok Indonesia yang lebih baik.
Sebagai bangsa, kita juga patut bersyukur, karena setelah kita berhasil menyelenggarakan rangkaian pemilihan umum di tahun 2004, yang berlangsung secara damai dan demokratis, iklim nasional sekarang ini, baik secara politik, sosial maupun keamanan, pada umumnya dalam keadaan baik. Situasi Lebaran tahun ini juga berada dalam keadaan baik, termasuk terkelolanya gelombang kepulangan para tenaga kerja Indonesia dari Malaysia, yang jumlahnya cukup besar.
Namun, di tengah kebahagian dan rasa syukur itu, kita sungguh berprihatin atas terjadinya aksi kekerasan di Poso, dan bencana alam yang terjadi di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur. Kita mengutuk dan marah terhadap pemboman yang dilaksanakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan merobek nilai kemanusiaan di Poso itu, yang mengakibatkan meninggal dan terlukanya beberapa saudara kita yang tidak berdosa. Menko Polhukam, Mendagri, Panglima TNI, Kapolri dan Wakabin telah berangkat ke Poso untuk segera dapat mengendalikan situasi keamanan, melakukan pencegahan kekerasan baru termasuk tindakan deteksi dini, dan kemudian diikuti dengan langkah-langkah penegakkan hukum yang tepat.
Sebagai rasa bela sungkawa dan respon cepat pemerintah, Menko Kesra bersama Mensos, Menkes, Menhub dan Men PU telah datang ke Pulau Alor, untuk meninjau dan memberikan bantuan tanggap darurat yang diperlukan. Saya juga sudah berkomunikasi dengan Gubernur NTT, untuk mempersiapkan dan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi daerah akibat bencana alam tersebut.
Hari ini genap 4 minggu usia pemerintah yang saya pimpin. Saya memaknai bulan pertama pemerintahan ini adalah awal dari awal pembangunan kembali Indonesia, setelah bangsa kita mulai dapat keluar dari krisis. Sesuai dengan mandat dan amanah yang saya terima dari rakyat, saya akan melanjutkan pengelolaan pemerintahan dan pembangunan nasional dari pendahulu-pendahulu saya. Pada hakikatnya, pmbangunan adalah kesinambungan ( continuity ) dan perubahan ( change ).
Apa yang telah berhasil dicapai oleh pemerintah Presiden Megawati Soekarnoputri, seperti pertumbuhan ekonomi yang telah terjadi dan stabilisasi makro ekonomi yang telah berhasil dilakukan, tentu perlu kita pertahankan. Sementara, yang belum sepenuhnya terwujud di masa lalu, seperti pengangguran dan kemiskinan yang masih tinggi, serta investasi dan sektor riil yang belum tumbuh baik, tentu menjadi tugas dan kewajiban pemerintah sekarang untuk terus menerus mengatasi dan memperbaikinya.
Saudara-saudara sekalian,
Hampir semua pihak berbicara Program 100 Hari. Media massa, termasuk tayangan-tayangan televisi, tidak pernah sepi dari ulasan Program 100 Hari pemerintah. Bahkan sebagian kalangan meletakkan Program 100 Hari ini sebagai ukuran keberhasilan dari pemerintah.
Saya tidak ingin memperdebatkan masalah ini, yang jelas, Program 100 Hari pemerintah bukan dan tidak untuk menyelesaikan semua masalah. Juga tidak mungkin dapat melaksanakan semua kegiatan. Termasuk untuk mengukur keberhasilan pemerintah sekarang yang insya Allah masih harus bekerja keras 5 tahun ke depan.
Kepada kita diajarkan bahwa dlaam metode pemecahan masalah yang sederhana, yang pertama harus kita kenali adalah akar dan penyebab dari masalah itu, kemudian baru kita hilangkan dan atasi penyebab dari masalah yang bersangkutan. Dengan demikian, apa yang dilakukan pemerintah dalam 100 hari ini, terutama bulan pertama ini, dapat saya beri judul: "Mengenali Masalah, Menetapkan Agenda dan Arah". Tentu saja hal ini disertadi dengan langkah dan tindakan yang nyata pula.
Paling tidak ada 10 langkah yang pemerintah lakukan saat ini.
Pertama, melakukan konsolidasi pemerintahan. Para menteri, kecuali tiga menteri yang juga bertugas dalam Kabinet Gotong Royong, yaitu Menlu, Men ESDM, dan Mensos, perlu melakukan orientasi, adaptasi dan melakukan langkah-langkah awalnya. Sayapun juga harus secara cepat mempelajari kebijakan Presiden Megawati, terutama yang bersifat mendasar dan aktual.
Kedua, pemerintah perlu segera memposisikan dan mempelajari semua isu, mulai dari bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, HAM, pertahanan dan keamanan. Di sini termasuk komitmen serta masalah yang belum diselesaikan di waktu yang lalu, dalam arti masih berlanjut.
Ketiga, secara khusus pemerintah perlu mempelajari dan re- review sejumlah kebijakan yang penting, seperti kebijakan fiskal, perindustrian dan pertanian, kebijakan pendidikan dan kesehatan, langkah-langkah pemberantasan korupsi, kebijakan penyelesaian masalah Aceh, Papua dan terorisme, kebijakan pembangunan infrastruktur secara nasional, kebijakan investasi dan perdagangan, serta kebijakan luar negeri.
Keempat, setelah cukup dalam pengenalan masalah dan review kebijakan yang tengah berlangsung, pemerintah harus menetapkan arah, agenda dan prioritas pembangunan dan pengelolaan pemerintahan 5 tahun mendatang.
Kelima, sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, agenda dan prioritas tersebut harus dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang harus selesai dalam jangka waktu 3 bulan. Agar dalam 100 hari pertama ini yang dilakukam pemerintah juga memiliki arah, konsep dan rencana yang benar, pemerintah telah menetapkan Agenda 100 Hari Pertama Kabinet Indonesia Bersatu.
Keenam, agar manajemen pemerintah benar-benar dapat berlangsung secara efektif, selaku Presiden saya telah menetapkan Aturan Main ( Rules of the Game ) dan Kode Etik ( Code of Conduct ) bagi seluruh jajaran pemerintahan atau lembaga eksekutif, baik pada tingkat Kabinet (secara internal), tingkat Pemerintah Pusat, maupun tingkat Pemerintah Daerah. Sesungguhnya ini merupakan kontrak tanggung jawab ( contract of accountability ) jajaran eksekutif yang harus dijunjung tinggi. Saya ingin jajaran pemerintah bekerja secara sungguh-sungguh, penuh tanggung jawab, berkinerja baik, dan bebas dari korupsi dan penyimpangan.
Ketujuh, dalam 100 hari ini pemerintah perlu menunjukkan determinasi dan kesungguhan yang tinggi dalam menjalankan tugas, termasuk melakukan terapi kejut. Itulah sebabnya minggu pertama, saya mengunjungi empat institusi penting yang oleh negara dan rakyat diharapkan dapat mengemban tugas dengan baik, memiliki prestasi yang tinggi, dan tidak sebaliknya melakukan penyimpangan termasuk tindakan KKN. Keempat lembaga itu adalah Kejaksaan Agung, Polri, Ditjen Pajak, dan Ditjen Bea dan Cukai. Dengan jelas saya katakan kepada para abdi negara itu, bahwa depan ini.
Kedelapan, pemerintah harus mampu menangani permasalah aktual yang ada dalam 100 hari ini, yaitu pengelolaan perayaan Lebara, Natal dan Tahun Baru, serta pengelolaan kepulangan TKI dari Malaysia. Pemerintah harus dapat mengelola stabilitas harga sembako, angkutan publik, ketersediaan BBM, pelayanan kesehatan, dang pengamanan hari-hari besar itu. Kepulangan TKI dari Malaysia yang jumlahnya dapat mencapai ratusan ribu juga harus berjalan dengan baik. Sebagai pemimpin saya harus meninjau dan mencek langsung semua pelayanan publik tersebut, agar tidak terjadi permasalahan yang besar dan serius.
Kesembilan, dalam 100 hari ini pemerintah juga harus menyelesaikan dan mencari solusi terhadap berbagai masalah kritis yang memang belum terselesaikan sebelumnya, seperti solusi kebijakan terhadap tingginya harga minyak di pasar internasinoal, yang sangat membebani APBN karena besarnya subsidi BBM. Solusi terhadap penyelesaian kasus Karaha Bodas, Review APBN 2005, termasuk penetapan angka defisit anggaran, dan peninjauan asumsi harga minyak. Perlu saya sampaikan, bahwa pilihannya sering tidak mudah, bahkan pahit. Tetapi, bagaimanapun pemerintah harus menetapkan pilihan dan memutuskan. Karena permasalahan
ini sangat berkaitan dengan hajat hidup rakyat kita, pemerintah tentu akan membicarakan yang serius dengan pihak DPR dan DPD.
Kesepuluh, mulai tahun 2004 ini sistem dan praktek ketatanegaraan kita telah mengalami banyak perubahan. Hal ini sesuai dengan amanah UUD 1945 yang telah mengalami empat kali perubahan.
Kita ketahui bersama, di samping Mahkamah Agung kita memiliki Mahkamah Konstitusi. Di samping Dewan Perwakilan Rakyat, ada Dewan Perwakilan Daerah. Majelis Permusyawaratan Rakyat yang dulu adalah Lembaga Tertinggi Negara, kini menjadi Lembaga Negara, yang tidak lagi memilih Presiden dan menetapkan GBHN. Tentu ini memerlukan penyesuaian dan adaptasi dalam segi paradigma, mind set , mekanisme, bahkan kultur politik, yang kita semua berada di dalamnya. Oleh karena itu, dalam bulan pertama ini, saya telah melaksanakan komunikasi dan konsultasi dengan lembaga-lembaga tinggi negara itu, agar kita saling memahami peran, fungsi, otoritas dan tugas masing-masing, sesuai UUD dan UU yang berlaku.
Menyangkut hubungan pemerintah dengan DPR yang sempat memiliki ketegangan di waktu yang lalu, terutama sebelum dapat dimulainya Rapat-rapat Kerja antara pemerintah dengan Komisi-komisi DPR, tentu bukanlah merupakan desain maupun keinginan, baik dari pemerintah maupun DPR. Saya bersyukur bahwa permasalahan yang menyangkut hubungan horizontal tersebut telah relatif cair, dan kedua lembaga telah dapat menjalankan peran dan fungsinya sesuai amanah konstitusi. Yang jelas, pemerintah tentu ingin mendapatkan pengawasan dari DPR, agar keputusan dan kebijakan publik benar-benar tepat, dan sesuai pula dengan harapan rakyat kita.
Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air yang saya cintai,
Dalam kesempatan yang baik ini, di awal pelaksanaan tugas pemerintah yang saya pimpin, ada baiknya saya menyegarkan dan mengangkat kembali visi dan misi yang saya kedepankan dalam rangkaian pemilu yang lalu. Hal ini penting agar di samping terdapat konsistensi, juga agar visi dan misi tersebut dapat dipahami secara utuh dan bebas dari manipulasi yang kurang tepat.
Berulang kali saya katakan bahwa Indonesia yang kita tuju adalah Indonesia yang lebih aman, lebih adil, lebih demokratis, dan lebih sejahtera. Tentu kondisi seperti ini harus kita bangun secara bertahap, melalui kebersamaan dan kerja keras kita.
Dalam bentang waktu 5 tahun mendatang, ada sejumlah isu fundamental yang harus kita tangani secara sungguh-sungguh, sehingga tujuan kita untuk membangun Indonesia yang lebih baik dapat terwujud.
Di bidang ekonomi, kita harus bekerja keras agar ekonomi kita terus tumbuh dengan sasaran rata-rata 6,5% per tahun. Kita ingin penerimaan negara terus naik, baik dari pajak maupun nonpajak. Kita ingin pengangguran juga turun pada tingkat 6% atau lebih rendah di tahun 2009.
Angka kemiskinan mesti kita turunkan. Sebaliknya, kita perlu melakukan upaya serius untuk dapat meningkatkan investasi, dan membangun infrastruktur kita secara nasional.
Di bidang kesejahteraan rakyat, agenda utama kita adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan. Di samping itu kehidupan yang religius dan penuh dengan harmoni dan toleransi juga perlu kita dorong. Perlindungan dan pemberdayaan kaum perempuan perlu terus dilakukan.
Di bidang hukum, prioritas perlu diletakkan pada kesinambungan reformasi hukum ( justice sector reform ), penegakkan hukum, pemberantasan KKN secara lebih efektif dan serius, serta penyelesaian kasus-kasus hukum berskala besar.
Di bidang politik, kita perlu melanjutkan reformasi dan demokratisasi. Penghormatan kepada hak-hak sipil perlu ditingkatkan, sejalan dengan peningkatan kebebasan dalam tatanan politik yang stabil dan tertib.
Dan di bidang keamanan, agenda utamanya diarahkan untuk penyelesaian masalah separatisme di Aceh dan Papua, pemberantasan terorisme, dan penuntasan penyelesaian konflik komunal di Poso dan di Ambon.
Pencapaian ke lima agenda tersebut, yaitu permasalahan di bidang ekonomi, kesejahteraan rakyat, hukum, politik dan keamanan, tentulah memerlukan strategi, kebijakan dan rencana yang tepat. Langkah-langkah dan aksi pemerintah dalam 100 hari pertama inipun juga tidak boleh terlepas dari konteks agenda 5 tahun ke depan. Sudah barang tentu dalam 100 hari yang dapat dilakukan pemerintah adalah menetapkan strategi, kebijakan dasar dan rencana aksi, termasuk pula meletakkan landasan bagi tahapan selanjutnya. Namun demikian, baik secara simbolik maupun konkrit pemerintah sudah harus bekerja dengan arah dan tujuan yang benar. Pemerintah ingin menjalankan manajemen pemerintahan yang efektif dan sistemik, serta dapat diukur kemajuan-kemajuannya.
Saudara-saudara sekalian,
Saya akan menjelaskan secara ringkas dan garis besar, Agenda 5 Tahun dan Aksi 100 Hari , bidang per bidang agar dapat dipahami secara lebih utuh visi, misi, rencana dan tindakan pemerintah ke depan nanti.
Saya mulai dari bidang Ekonomi . Saya menggunakan istilah Triple Strategy dalam pembangunan ekonomi nasional ke depan. Strategi pertama adalah mendorong pertumbuhan ( growth ) melalui peningkatan investasi dan ekspor. Strategi kedua, menggerakkan kembali sektor riil guna menciptakan lapangan kerja yang lebih luas. Dan, strategi ketiga adalah melakukan revitalisasi pertanian dan ekonomi pedesaan untuk mengurangi kemiskinan. Jadi, sesungguhnya Triple Strategy tiada lain adalah "Pro-Growth, Pro-Employment, and Pro-Poor Strategy" .
Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan output secara berkualitas memang harus kita lakukan. Jika pada masa transisi enam tahun berselang ini pertumbuhan itu lebih didorong oleh konsumsi, tentu ke depan kita berupaya agar pilar pertumbuhan itu pada investasi dan ekspor.
Agar investasi, baik dalam maupun luar negeri terus meningkat dan berkembang, diperlukan iklim nasional yang makin kondusif. Saya setuju dengan hasil survey yang dikoordinasikan oleh International Business Chamber di Jakarta, Agustus 2004 yang lalu, bahwa menurut peringkatnya faktor yang berpengaruh pada investasi, termasuk penghambatnya adalah penegakkan hukum, korupsi, perpajakan, birokrasi dan inkonsistensi kebijakan atau regulasi, ketenagakerjaan, kejahatan dan keamanan, infrastruktur dan otonomi daerah. Saya juga setuju dengan apa yang diidentifikasi oleh Kadin bahwa faktor kritikal yang berkaitan dengan pengembangan industri di negara kita adalah permasalahan di bidang hukum, perpajakan, ketenagakerjaan, infrastruktur dan otonomi daerah, serta strategi dan kebijakan industri. Justru faktor-faktor itulah, baik yang diidentifikasi oleh International Business Chamber Jakarta maupun oleh Kadin, yang merupakan agenda dan prioritas pembenahan iklim investasi di Indonesia 5 tahun mendatang. Bahkan dalam 100 hari pertama, faktor-faktor itu pula yang pemerintah telah mulai sentuh dan tangani. Secara pribadi, sebagai Presiden, sayapun memberikan atensi yang tinggi.
Dari sisi ekspor, pemerintah akan berusaha keras untuk meningkatkan kerja sama ekonomi internasional secara lebih agresif, mencari akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk pertanian di negara maju, termasuk perundingan tarif yang menguntungkan kita dalam forum WTO. Pada bulan pertama ini saya telah melakukan pembicaraan substantif, tentu dalam konteks makro, menyangkut kerja sama ekonomi yang lebih luas dengan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi, Perdana Mengeri Singapura Lee Hsien Loong, utusan khusus Presiden RRC Hu Jintao State Councelor Tang, utusan khusus Kaisar dan Perdana Menteri Jepang Fukuda serta Pimpinan Nippon Keidanren , dan Perdana Menteri Australia John Howard. Dalam kaitan ini saya juga melakukan komunikasi dan pembicaraan dengan US Chamber of Commerce di Washington DC melalui video conference dari Jakarta.
Insya Allah, dalam Pertemuan APEC akhir minggu ini di Chile, saya akan lanjutkan pembicaraan dengan pemimpin-pemimpin dunia lain. Menko Perekonomian dan Menteri Perdagangan secara khusus telah saya tugaskan untuk melakukan pembicaraan yang lebih operasional dengan counterpart masing-masing di jajaran negara ASEAN maupun APEC.
Penggerakan sektor riil perlu kita lakukan dengan lebih agresif 5 tahun mendatang. Sektor manufaktur dan jasa haurs bangkit dan tumbuh, termasuk pengembangan UMKM. Kita berkepentingan untuk mengurangi pengangguran secara signifikan, melalui kebangkitan sektor riil ini. Mengapa industri manufaktur harus survive , terutama yang menghadapi tantangan tertentu seperti industri tekstil, agar tidak terjadi gelombang PHK, yang hanya akan memperburuk jumlah pengangguran terbuka, yang saat ini jumlahnya sekitar 10 juta orang.
Revitalisasi pertanian dan ekonomi pedesaan perlu kita lakukan. Infrastruktur pertanian dan pedesaan perlu kita bangun. Kita juga harus meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk pembangunan pertanian, karena akan dapat mengurangi angka kemiskinan, yang 68% berada di sektor pertanian dan pedesaan. Pengembangan agrobisnis juga tidak boleh meminggirkan kaum petani, yang dapat semakin terpinggirkan. Saya mendorong dilakukannya riset dan inovasi di sektor pertanian, termasuk bioteknologi, sebagaimana yang berhasil dilakukan di Thailand. IPB, misalnya, sebagai salah satu center of excellent , dapat menjadi pelopor dalam revitalisasi pertanian dan ekonomi pedesaan.
Sektor energi juga perlu kita dorong secara sungguh-sungguh. Kebutuhan energi akan meningkat terus, termasuk listrik, dengan terlebih dahulu menetapkan strategi energi jangka menengah dan jangka panjang. Sementara itu, pemerintah perlu terus menerus menetapkan kebijakan subsidi BBM dan kebijakan harga yang tepat. Bulan pertama ini telah saya resmikan produksi dan pengolahan gas di lepas pantai Natuna. Juga telah saya resmikan 3 PLTG di Sumatera Selatan, termasuk pembangunan interkoneksi listrik di wilayah Sumatera. Bahkan saya setuju dan saya dorong keinginan pemerintah daerah dan masyarakat Sumatera Selatan untuk menjadikan propinsinya sebagai Lumbung Energi.
Pembangunan infrastruktur sangat mendesak untuk kita lakukan. Kebutuhan untuk investasi baru di sektor infrastruktur diperkirakan mencapai US$ 72 milyar untuk 5 tahun mendatang, yang tentu sangat diharapkan kontribusi dari swasta. Dalam 100 hari pertama ini, pemerintah akan menyusun cetak biru dari rencana pembangunan infrastruktur secara nasional yang terintegrasi. Di sini termasuk aspek pembiayaan yang diperlukan, yang tentu harus dipadukan antara pembiayaan daerah dan pusat, termasuk kontribusi dari swasta. Mengingat investasi yang besar dalam pembangunan infrastruktur ini, pilihan dan keputusannya harus benar-benar tepat. Pertimbangan cost benefit- nya harus juga tepat. Sebagai contoh, rencana pengembangan pelabuhan laut Dumai saya pandang tepat karena volume CPO yang akan diangkut dari pelabuhan itu akan meningkat dari 3 juta ton tahun 2004 ini, menjadi 6 juta ton pada tahun 2006 nanti. Dengan tujuan yang sama, tepat pula rencana pengembangan pelabuhan laut di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Pembangunan subway dan monorel di Jakarta guna memecahkan kemacetan lalu lintas yang semakin parah tentu merupakan kebutuhan yang patut dimengerti.
Agar pembangunan ekonomi ke depan ini makin berhasil, diperlukan sinergi dan sinkronisasi yang baik. Sinergi dan sinkronisasi ini menyangkut kebijakan nasinoal dan kebijakan daerah, kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, serta peran bersama pemerintah dan dunia usaha.
Saya telah berdiskusi dengan Gubernur BI tentang bagaimana dapat menyerasikan peran BI dan pemerintah dalam paduan kebijakan yang tepat. Demikian juga, pemerintah teleah mengkomunikasikan visi dan kebijakan ekonomi nasional 5 tahun mendatang kepada para pemimpin perbankan di Indonesia. Saya mendukung upaya BI dalam rangka memperkokoh stabilitas moneter dan sistem perbankan yang semakin kredibel. Secara berkala, saya ingin melakukan pertemuan dengan Gubernur BI. Demikian juga pertemuan berkala saya dengan
Kadin dan kalangan dunia usaha. Perlu diingat bahwa sesungguhnya dunia usahalah yang menciptakan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja, dan bukan pemerintah. Tentu pemerintah berkewajiban mendorong disusunnya strategi pembangunan ekonomi yang tepat ( government- driven development strategy ).
Mengingat semakin kuatnya saling keterkaitan antarnegara dalam ekonomi global, dan menyadari pula perlunya investasi dari luar negeri untuk pengembangan ekonomi nasional, maka kerja sama ekonomi secara internasional, baik dengan negara maupun organisasi internasional perlu dilakukan secara baik. Dalam 30 hari pertama, saya telah melakukan pembicaraan substantif dengan lembaga-lembaga internasional seperti World Bank, elemen CGI dan lain-lain, untuk melanjutkan kerja sama, tentu tetap berorientasi kepada kepentingan nasional kita. Memetik pelajaran kerja sama Indonesia dengan IMF di waktu yang lalu, ke depan, kitalah yang harus lebih berperan untuk merumuskan strategi, kebijakan dan road map dari pembangunan ekonomi kita, dan bukan pihak lain.
Saudara-saudara sekalian yang saya cintai,
Berikut ini saya akan menyampaikan agenda 5 Tahun, Aksi 100 Hari dalam bidang Kesejahteraan Rakyat . Ke depan kita harus makin memenuhi Hak Dasar rakyat, seperti pangan, sandang, papan, rasa aman, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Inilah ukuran kesejahteraan mereka, rakyat kita. Sementara itu, konsep keluarga sejahtera perlu kita revitalisasikan. Keluarga sejahtera dapat menjadi benteng dan pengawas banyak hal, termasuk ancaman narkotika, minuman keras, dan perkelahian pelajar bagi anak-anak kita. Di sini pentingnya peran lembaga BKKBN, Puskesmas, dan juga SD, SMP dan SMU.
Di sektor pendidikan, kita memang harus bekerja sangat keras untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita. Anggaran pendidikan perlu terus menerus kita tingkatkan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi kita. Mutu dan kesejahteraan guru juga harus kita tingkatkan. Saya tahu, bagi golongan ekonomi lemah berat untuk membiayai anak-anaknya bersekolah. Itulah sebabnya pemerintah sedang mencari upaya untuk meringankan biaya pendidikan ini, termasuk biaya pembelian buku sekolah. Reformasi dan penataan pendidikan nasional, juga mencakup penataan dan peningkatan mutu pendidikan keagamaan, seperti pesantren, yang tersebar di seluruh Indonesia. Guna meringankan beban pendidikan ini, saya menyerukan agar di samping penggunaan anggaran pemerintah melalui APBN, kiranya bagi orang tua yang mampu dan pihak swasta, juga ikut berkontribusi. Saya mengundang para donatur untuk mengembangkan sumber daya manusia kita, human capital kita, agar mampu bersaing di masa depan.
Beberapa saat yang lalu saya melakukan video conference dengan ITS dan Unair Surabaya. Saya challenge kedua perguruan tinggi itu untuk menjadi center of excellent di dunia pendidikan. Kita harus berjuang agar pada saatnya nanti ada perguruan tinggi dari Indonesia yang masuk dalam 100 universitas terbaik di Asia, atau 500 universitas terbaik di dunia.
Di sektor kesehatan, kita ingin tingkat dan kualitas kesehatan masyarakat makin baik. Kualitas hidup manusia sering diukur dari tingkat kesehatan, pendidikan dan pendapatan per kapita. Dan dalam kaitan ini Indonesia harus bekerja sangat keras untuk meningkatkan kualitas hidup rakyatnya.
Ke depan, pemerintah ingin meningkatkan kondisi puskesmas-puskesmas yang tersebar di seluruh tanah air, termasuk rumah-rumah sakit. Kualitas pelayanan kesehatan harus pula ditingkatkan. Dialog yang saya lakukan dengan rakyat, terutama di wilayah pedesaan, mereka mengeluhakn harga obat yang terlalu mahal. Menteri Kesehatan sedang mempelajari bagaimana agar harga obat-obatan makin terjangkau bagi rakyat kecil. Termasuk bagaimana rakyat miskin dapat dibebaskan dari biaya-biaya di rumah sakit. Pemerintah perlu juga menetapkan kebijakan yang tepat dalam perawatan kesehatan bagi golongan lanjut usia ( senior citizen ), terutama bagi golongan yang kurang mampu. Dalam dialog saya dengan para dokter yang tergabung dalam IDI dan keluarga besar komunitas kesehatan lainnya, pernah saya challenge , kapan Indonesia dapat benar-benar bebas dari malaria, demam berdarah maupun tuberkoluse. Sama dengan pertanyaan kita, kapan dunia dapat menemukan pengobatan untuk HIV/AIDS dan kanker. Waktu bertemu saya beberapa saat yang lalu, kepada organisasi pencegahan dan pengatasan HIV/AIDS di Indonesia, saya minta agar terus melakukan kampanye nasional secara agresif untuk melawan penyebaran HIV/AIDS yang makin merisaukan di tanah air kita. Kampanye yang sama juga untuk kejahatan narkotika, yang juga telah membahayakan kehidupan kita, utamanya para generasi muda bangsa.
Dalam struktur Kabinet Indonesia Bersatu, saya hidupkan kembali Menteri Negara Perumahan Rakyat. Pemilikan perumahan yang layak, atau papan, adalah salah satu hak dasar rakyat. Kita tidak ingin yang makin tumbuh di negeri ini adalah rumah-rumah mewah, mal-mal dan fasilitas publik semata, tetapi juga perumahan rakyat yang mencukupi dan makin terjangkau harganya.
Dalam 100 hari pertama ini, pemerintah ingin menyusun rencana pembangunan perumahan untuk 5 tahun ke depan secara konkrit dan realistik. Pembangunan perumahan dalam skala yang besar akan dapat menggerakkan sektor riil, serta menyerap tenaga kerja yang banyak.
Sebuah perang yang harus kita lakukan di masa damai ini adalah perang melawan kemiskinan dan keterbelakangan. Pemerintah perlu memadukan semua upaya untuk menanggulangi kemiskinan, termasuk meningkatkan kinerja Komite Penanggulangan Kemiskinan. Yang diharapkan oleh saudara-saudara kita yang masih miskin amat sederhana, bisa makan sehari-hari, ada papan untuk tidur, bisa menyekolahkan anaknya, dan bila sakit bisa berobat.
Satu sendi kehidupan masyarakat yang penting adalah kehidupan beragama. Kita harus lebih meletakkan agama sebagai nilai, dan kemudian perilaku, dan bukan sebagai simbol. Terus terang, dalam 6 tahun masa transisi ini terjadi penurunan dalam harmoni dan toleransi dalam kehidupan kita, termasuk hubungan antarumat beragama. Kita harus perkokoh persaudaraan, harmoni, dan toleransi ini.
Di sisi lain, ada banyak keluhan menyangkut pengelolaan ibadah haji, baik pada tingkat Departemen Agama maupun pelayanan di lapangan, baik di tanah air maupun di Saudi Arabia. Dalam 100 hari ini, Menteri Agama tengah melakukan pembenahan manajemen ibadah haji dengan sasaran penghematan, pencegahan korupsi, dan peningkatan kualitas pelayanan terhadap jema'ah haji.
Kita tahu, bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki moral dan kepribadian yang baik, sehat jasmani dan rohani, serta menguasai pengetahuan dan teknologi. Inilah elemen daya saing sebuah bangsa. Adalah menjadi pekerjaan rumah kita untuk terus membangun watak, sikap dan perilaku bangsa kita yang sering disebut character building . Saya menyambut baik gerakan kemasyarakatan yang dipimpin oleh Aa Gym, yang diberi nama Gema Nusa, atau Gerakan Membangun Nurani Bangsa, sebagai salah satu wujud dari character building ini.
Masih menyangkut kesejahteraan rakyat, saya sungguh ingin berupaya keras untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, atau pelayanan terhadap masyarakat kita, termasuk perlindungan terhadap keselamatan dan keamanannya. Hampir di setiap kesempatan saya bertemu rakyat, selalu saya tanyakan apakah negara, dalam hal ini pemerintah, telah cukup memberikan perlindungan dan pelayanan kepada mereka. Jawabannya beragam. Mulai dari yang puas sampai yang belum puas. Ketika saya bertemu dengan para gubernur, bupati, walikota dan semua jajaran pemerintahan, antara lain di Tanjung Pinang, Dumai, Pekanbaru, Palembang, Bengkulu, Pangkalan Bun, dan di Jakarta sendiri, dalam 30 hari pertama ini, selalu saya tekankan dan saya instruksikan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat kita. Meskipun sebagian besar penghasilan masyarakat masih rendah, tetapi apabila pemerintah memberikan pelayanan secara baik, tentu mereka merasa lebih nyaman. Ke depan ini, masyarakat kita harus merasa lebih aman di manapun mereka berada, entah siang atau malam, bebas dari ketakutan yang mendalam dari berbagai bentuk kejahatan. Ini tantangan bagi kepolisian kita. Dan hal ini telah saya sampaikan ketika saya berkunjung ke Mabes Polri, termasuk pengarahan saya ke seluruh Kapolda melalui video conference , agar proteksi terhadap masyarakat dari ancaman kejahatan ini ditingkatkan, terutama ancaman dari street crimes .
Demikian pula, pelayanan yang mudah, cepat dan bebas dari pungli dalam pengurusan surat, termasuk perijinan, pendaftaran pegawai negeri, anggota TNI dan Polri, atau melamar pekerjaan apapun, pelayanan kesehatan, pelayanan transportasi dan lain-lain. Pemerintah, melalui Depsos, Depkes dan jajaran Pemerintah Daerah sedang memikirkan bagaimana pelayanan kepada penyandang cacat dan golongan lanjut usia di wilayah publik dapat dilakukan secara tepat.
Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air,
Bidang kehidupan yang paling disorot dewasa ini adalah hukum dan keadilan. Semua ingin wajah hukum di negeri ini diperbaiki secara total. Meskipun, perlu saya ingatkan, tidak ada jalan pintas untuk melakukan reformasi di bidang hukum, yang dalam kenyataannya amat kompleks sekarang ini. Yang akan dilakukan pemerintah ke depan ini, upaya sistematis dan intensif untuk melakukan reformasi di bidang hukum dan penegakkan hukum ( law enforcement ). Bahkan,
khusus pemberantasan tindak pidana korupsi, pemerintah, bekerja sama dengan institusi negara lain dan unsur civil society , akan terus melakukan tindakan-tindakan yang lebih serius.
Agenda utama dalam penegakkan hukum adalah pemberantasan korupsi, pencegahan dan penindakan pelanggaran HAM berat, pemberantasan penyelundupan, illegal logging , dan illegal fishing , serta penanggulangan kejahatan narkotika dan kejahatan jalanan. Dalam 100 hari pertama langkah-langkah ke arah ini akan dilaksanakan.
Dalam pemberantasan korupsi, pemerintah telah dan sedang mempelajari semua aspek dan simpul yang mengakibatkan korupsi terus berlangsung di negeri ini. Pemerintah juga melakukan konsultasi secara intensif dan berlanjut dengan KPK agar terjadi koordinasi, sinkronisasi dan sinergi dalam pemberantasan korupsi. Awal Desember mendatang, insya Allah, Instruksi Presiden tentang Pemberantasan Korupsi akan dikeluarkan, termasuk mekanisme dan kelembagaannya. Setelah itu, secara berkala dan insidentil akan dilakukan evaluasi langkah-langkah pemberantasan korupsi, termasuk hambatan dan hasil yang dicapai. Di tingkat Kabinet, sebulan sekali akan dilaksanakan Sidang Khusus Pemberantasan Korupsi yang akan saya pimpin secara langsung.
Jaksa Agung tengah melakukan percepatan proses penuntutan kasus korupsi. Saya telah memberikan instruksi agar prioritas tetap diberikan pada kasus-kasus korupsi berskala besar, yang merugikan negara dalam jumlah yang besar, dan yang mengusik rasa keadilan. Saya telah dan akan terus mempercepat pemberian izin bagi para pejabat pemerintah, pusat maupun daerah, untuk menjalani penyidikan dari kepolisian atas dugaan tindak pidana korupsi. Saya mengundang partisipasi dan kontribusi dari organisasi nonpemerintah yang bergerak dalam "corruption watch" , untuk upaya pemberantasan korupsi ini. Selaku Kepala Negara, saya berharap agar semua lembaga dan sub-sistem dari pemberantasan korupsi ini dapat berfungsi secara baik dan benar, yaitu Pemerintah dengan BPKP-nya, BPK, KPK, Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan, Pengacara, LSM, dan juga masyarakat luas.
Agar pemberantasan korupsi dapat berjalan secara efektif, saya meminta para pemimpin benar-benar memimpin dan memberikan contoh. Saya ulangi pernyataan saya ketika melantik Kabinet Indonesia Bersatu, agar bagi pejabat negara jajaran pemerintahan yang terlibat korupsi segera mengundurkan diri dan kemudian menerima sanksi hukum yang semestinya.
Kejahatan illegal logging juga sangat meresahkan. Belum lama ini saya meninjau langsung Taman Nasional Tanjung Puting yang kondisinya sangat memprihatinkan, rusak karena pencurian dan penebangan secara liar. Keadaan demikian juga terjadi di daerah lain. Instruksi saya singkat dan jelas. Selamatkan hutan kita, hukum para penebang dan pencuri kayu secara liar itu. Di Kalimantan Tengah saya katakan, tidak ada satu orangpun di negeri ini yang tidak boleh disentuh karena penjarahan hutan ini. Saya akan mengevaluasi kinerja penegak hukum kita dalam pemberantasan illegal logging ini.
Kasus-kasus penyelundupan masih terjadi di negeri kita. Karena telah saya berikan instruksi amat jelas kepada pihak kepolisian dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, kita akan lihat pelaksanaan dan kinerjanya. Negara dirugikan ratusan milyar oleh kejahatan penyelundupan ini. Jumlah yang sangat berarti untuk membantu masyarakat miskin, termasuk untuk meningkatkan pendidikan dan kesehatan, serta kesejahteraan guru, PNS, prajurit, dan juga kesejahteraan petani, nelayan, buruh dan golongan ekonomi lemah lainnya.
Saudara-saudara sekalian,
Berbicara Agenda 5 Tahun, Aksi 100 Hari untuk bidang politik tentulah tidak sekasat mata langkah-langkah penegakkan hukum atau pembangunan infrastruktur misalnya. Yang jelas, kita ingin agar proses demokratisasi berjalan dengan baik. Kisah sukses pemilu 2004, yang menunjukkan bangsa kita bisa berdemokrasi secara damai, meski harus kita tingkatkan kualitasnya, perlu dijadikan tonggak sejarah untuk lebih memekarkan kehidupan demokrasi kita.
Beberapa agenda penting dalam pembangunan politik nasional adalah penguatan lembaga-lembaga politik, proses politik yang makin transparan dan akuntabel, partisipasi politik yang makin luas, serta reformasi TNI, Polri dan institusi negara lainnya untuk bersikap netral, dan tidak melibatkan diri dalam politik praktis.
Secara jujur harus diakui bahwa semua institusi negara harus mengambil hikmah dari pemilu 2004 yang lalu, untuk benar-benar membebaskan diri dari kepentingan politik pihak manapun. Semua pihak harus benar-benar memahami nilai, norma, aturan main dan etika dalam kehidupan demokrasi, sehingga tidak mengganggu "fairness" dan keadilan dalam berdemokrasi.
Di bidang keamanan, kita juga harus bekerja ekstra keras utuk mempertahankan derajat keamanan nasional yang baik. Dengan keamanan nasional saya membicarakan baik pertahanan eksternal, keamanan dalam negeri ( internal security ), maupun keamanan publik.
Permasalahan keamanan di Aceh dan Papua harus dapat dicarikan solusinya dengan baik. Khusus penyelesaian Aceh, hari ini pemerintah melaksanakan Rapat Konsultasi dengan DPR RI, untuk membahas kebijakan dan langkah-langkah lanjutan penyelesaian Aceh. Dengan tetap memelihara momentum dan kesinambungan pemulihan keamanan di Aceh, pemerintah juga melakukan pendekatan dan langkah baru agar dapat dilakukan pengakhiran konflik yang lebih bermartabat, adil dan damai. Sementara kita bekerja keras dan terus berupaya untuk benar-benar menghentikan konflik secara damai, operasi terpadu yang masih berlangsung dewasa ini benar-benar dapat dilaksanakan secara lebih berkualitas, agar hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat Aceh secara lebih konkrit lagi. Bersama-sama DPR, pemerintah tengah mempersiapkan pemberian amnesti dan rekonstruksi ekonomi, apabila konflik benar-benar berhenti, yang ditandai dengan bergabungnya kembali pihak GAM ke keluarga besar bangsa Indonesia.
Penyelesaian Papua juga tengah dilakukan secara lebih intensif, dengan otonomi khusus sebagai pilar penyelesaian. Beberapa waktu yang lalu saya telah bertemu dengan Gubernur dan para tokoh dari Papua untuk melangkah secara lebih konkrit dalam penyelesaian masalah Papua.
Pemberantasan tindak pidana terorisme juga merupakan agenda yang penting. Ini bertujuan melindungi keselamatan dan keamanan bangsa Indonesia sendiri, dari aksi-aksi terorisme yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Ke depan, tindakan utama pemerintah adalah meningkatkan kapasitas untuk lebih mampu melaksanakan pencegahan dan penindakan terorisme, meningkatkan efektivitas operasi intelijen dan kepolisian, termasuk meningkatkan kerja sama dengan negara sahabat, berhubung kenyataannya terorisme masa kini memiliki jaringan yang bersifat global.
Intelijen dan kepolisian kita masih terus bekerja untuk mengungkapkan aksi terorisme di kawasan Kuningan Jakarta bulan September 2004 yang lalu. Kapolri melaporkan ada sejumlah kemajuan dalam upaya ini. Tetapi, rakyat Indonesia tentu berharap agar tindakan hukum bagi para teroris dapat dilakukan secara konkrit dan adil. Ini merupakan tantangan bagi lembaga intelijen dan kepolisian kita 100 hari pertama ini.
Penuntasan konflik komunal di Poso dan Ambon juga menjadi prioritas. Pihak intelijen, Kepolisian, dan TNI, dengan dukungan masyarakat luas, harus benar dapat mencegah terjadinya kekerasan baru, baik di Poso maupun di Ambon. Pemerintah juga telah melakukan langkah-langkah cepat agar konflik horizontal di Mamasa tidak berkembang lebih jauh, dan dapat dicarikan solusinya secara damai.
Selaku Presiden, saya juga memberikan atensi kepada kesejahteraan prajurit dan keluarganya, sama dengan kepedulian saya terhadap guru, PNS, petani, nelayan, buruh dan golongan ekonomi lemah lainnya. Para prajurit memiliki frekuensi penugasan yang tinggi, antara lain tugas ke Aceh, ke Poso, ke Ambon, ke Maluku Utara, ke Atambua, ke Papua, dan penugasan-penugasan lainnya. Keluarga yang ditinggalkan sering memiliki permasalahan kehidupan, seperti gaji yang pas-pasan, kebutuhan biaya untuk menyekolahkan anak, ataupun biaya untuk perawatan kesehatan. Belum jika para prajurit itu gugur atau terluka di medan tugas, yang kita tahu besarnya asuransi juga tidak terlalu besar. Ini memerlukan pemikiran dan upaya yang serius untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Hal ini juga berlakuk baig warakawuri Seroja, yang ditinggalkan oleh para suami yang gugur ketika bertugas di Timor Timur. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan penerimaan negara, kita perlu memikirkan peningkatan kesejahteraan mereka.
Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air,
Salah satu agenda pemerintah adalah meningkatkan kerja sama internasional untuk menunjang kepentingan nasional kita. Dalam era globalisasi, serta terus berkembangnya geopolitik dan geoekonomi, kerja sama internasional merupakan keniscayaan. Kita ingin tetap mengembangkan
kerangka kerja sama yang luas dan konstruktif, baik secara bilateral, multilateral maupun regional. Kerja sama ASEAN tetap menjadi pilar utama. Kerja sama lain yang kita ikut berperan adalah kerja sama dalam kerangka APEC, OKI, dan Asia-Afrika.
Perluasan agenda kerja sama sedang kita lakukan dengan Malaysia, Singapura, Jepang, RRC, Australia, Amerika Serikat, dan negara-negara Timur Tengah. Paling tidak inilah yang tengah pemerintah lakukan pada bulan pertama ini. Sesuai dengan pembicaraan saya dengan para pemimpin negara-negara tersebut, dalam jangka waktu 100 hari diharapkan sudah ada kemajuan dan rencana yang lebih pasti menyangkut kerja sama yang akan kita tingkatkan, terutama pada bidang ekonomi, termasuk investasi dan perdagangan. Saya merasakan adanya keinginan negara-negara sahabat untuk meningkatkan kerja sama ini. Oleh karena itu, saya mengajak semua pihak, termasuk kalangan dunia usaha, untuk tidak menyia-nyiakan peluang dan momentum ini.
Dalam perjalanan saya kembali dari Kairo, Mesir, menghadiri prosesi pemakaman Presiden Yasser Arafat, saya melaksanakan pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Arab Emirat, untuk Iran, untuk Qatar, dan untuk Kuwait. Dalam pertemuan 2 jam dini hari itu, yang juga dihadiri oleh Ketua MPR RI dan Ketua DPR RI, saya meminta masing-masing Dubes menyampaikan peluang kerja sama apa dengan negara-negara di Timur Tengah, utamanya di bidang ekonomi. Saya tetap melihat adanya peluang, jika kita benar-benar serius mengupayakannya.
Apa yang saya sampaikan ini adalah merupakan laporan saya kepada rakyat Indonesia, tentang apa yang dilakukan jajaran pemerintah pada 30 hari pertama ini. Tentu pemerintah tidak dapat melaksanakan semua ini. Tetapi yang jelas, yang pemerintah lakukan tentu memiliki arah dan tujuan yang jelas, menyelesaikan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia 5 tahun mendatan, dan kemudian menyelesaikan pembangunan kembali Indonesia, menuju kondisi yang lebih baik.
Akhir kata saya ingin menegaskan bahwa "semangat perubahan ke arah yang lebih baik" tetap berkobar di hati kita semua. Namun perlu kita ingat bahwa perubahan tersebut tidak dapat hanya kita dambakan atau kita angan-angankan. "Perubahan" tersebut harus kita rencanakan, harus kita cerminkan dalam tabiat politik kita, dan harus kita pelihara dalam jangka menengah dan jangka panjang.
Sekian. Wassalamu'alaikum wr. wb.





Sumber: http://unitkom.indonesian-embassy.or.jp/menui/information/resmi.htm
Koleksi: Perpustakaan Nasional RI, 2006

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERINGATAN HARI KEBANGKITAN TEKNOLOGI NASIONAL KE-10 TAHUN 2005 ISTANA NEGARA, 10 AGUSTUS 2005

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERINGATAN HARI KEBANGKITAN TEKNOLOGI NASIONAL KE-10 TAHUN 2005 ISTANA NEGARA, 10 AGUSTUS 2005



Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati Ibu Muhammad Jusuf Kalla, Yang saya hormati Saudara Menteri Riset dan Teknologi berserta Ibu Kusmayanto Kadiman, Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan Mantan Menteri, Yang saya muliakan Her Exelencies Minister and Ambasador from friendly country, Head of the International Organization, Yang saya hormati para Cendekiawan, para Teknolog, para Peneliti, para Industriawan dan para Pendidik, Hadirin sekalian yang berbahagia, Saya telah menyiapkan sambutan pada hari yang membahagiakan ini. Tetapi tadi kita sudah menyimak apa yang disampaikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi sudah cukup luas, sudah cukup detail, yang memerlukan bukan hanya perhatian tetapi langkah kita bersama untuk mengimplementasikan apa yang telah menjadi agenda, sasaran dan program nasional kita. Oleh karena itu saya akan menggunakan kesempatan yang baik ini, karena saya berhadapan dengan sekali lagi para teknolog, para peneliti, para cendekiawan, para industriawan, bagaimana kita menyatukan komitmen, mind set dan langkah bersama kita untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di negeri kita ini demi kemajuan dan masa depan bangsa yang lebih baik. I would speak in Bahasa Indonesia, I do hope that you could follow my speech but I have asked the Minister of Research and Tecnology to make summary of my talk in English, and not later than a week from now that has to be presented to you all. Hadirin sekalian yang saya muliakan, Tentu kita awali acara ini sekali lagi memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa, bersama-sama kita dapat memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang ke-10. Semoga dengan peringatan hari yang bersejarah dan penting ini menggugah tanggung jawab, kepedulian dan karya kita bersama untuk membangun negara dengan kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi. Saya akan mengajak hadirin sekalian untuk kembali meletakkan teknologi, atau IPTEK, penelitian dan pengembangan dalam konteks kehidupan bangsa yang i harus harmonis dan pembangunan nasional yang harus berkesinambungan, sustainable. After all, yang kita tuju adalah harmonious and sustainable national development. Bicara soal itu, teknologi dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap kehidupan nasional dan pembangunan nasional itu. Seorang futuris internasional, kita semua kenal, Alvin Tofler, dengan bukunya yang sudah kita baca, antara lain “The Future Shock”, kemudian “The Third Wave”, “The Power Shift” dan banyak sekali yang juga berkeliling dunia, dan bertemu dengan saya tahun 2003 di Denpasar, Bali. Saya berdiskusi dengan beliau, pertemuan saya yang kedua, yang pertama saya bertemu pada saat saya menjadi moderator pada seminar, dimana Doktor Tofler hadir, itu pada tahun 1991 di Bandung. Teori beliau adalah kita kenali, peradaban dan kebudayaan manusia itu dibagi dalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah agriculture society, second wave of civilization adalah industrial society dan kemudian the third wave, sekarang ini, konon, menurut Alvin Tofler adalah information society. Di negara kita, saya katakan pada Dr. Alvin Tofler, Indonesia punya tiga-tiganya nowadays, kita punya masyarakat pertanian yang cukup besar, kita juga punya masyarakat industri yang terus berkembang, dan kita juga punya simpul-simpul, kantong-kantong, segmen-segmen, dimana informasi memberikan (andil) yang besar. Artinya apa? National strategy and national policy di Indonesia harus mempertimbangkan, harus meletakkan tiga wave of civilizations itu menjadi a one comprehensive and integrated national policy and strategy. Saya tidak senang membeda-bedakan, ah ini pertanian, ini industri, ini jasa. Batas itu menjadi kabur. Tiga-tiganya memberikan sumbangan kepada kehidupan bangsa kita, dan teknologi harus hadir di tiga-tiganya. Pertanian, pembangunan yang berbasis sumberdaya alam, natural based development, natural based industry, kalau teknologi dihadirkan akan meningkatkan added value, akan meningkatkan
productivity, dan akan meningkatkan output yang tinggi. Demikian juga industri, manufaktur misalnya, demikian juga jasa. Oleh karena itu, teknologi, perlu kita hadirkan, perlu kita intervensikan secara positif, terhadap bidang-bidang itu sehingga ke depan ini, 10, 20, 30 tahun mendatang, pembangunan nasional kita, pembangunan ekonomi akan tumbuh berkembang lebih pesat lagi. Artinya apa? Penguasaan teknologi, adalah keharusan, adalah keniscayaan, dan harus kita bangun, perkuat dan percepat, mulai sekarang ini. Saudara mengikuti, dua bulan yang lalu, dengan didampingi oleh para menteri, didampingi oleh sejumlah cendekiawan, saya berkunjung ke main office of Microsoft, saya bertemu dengan Bill Gate, dan terus terang saya menjelaskan bagaimana policy and strategy in the field of technology. Dan ternyata, yang saya senang adalah, orang seperti Biil Gate, dan banyak lagi tentunya, para champion di bidang IT, di bidang research and development, yang juga memiliki komitmen untuk membantu negara-negara lain, bangsa-bangsa lain agar penguasaan teknologi menjadi lebih baik. Mengalir dari situ, dua minggu lalu saya berkunjung ke Tiongkok, saya juga bertemu dengan pengelola dengan Microsoft Research Center Asia yang ada di Beijing, dan di Shenzhen, kita meninjau satu company, yang juga membangun, memproduksi IT yang super canggih. Dan apa, saya bersama Rektor ITB, Rektor ITS, dan sejumlah teman, makin terinspirasi perlunya membangun semacam research center yang lebih maju, yang lebih mutakhir, yang lebih berfasilitas untuk diabdikan pada banyak kepentingan. Ini mata rantai, menghidupkan pendidikan teknologi, membangun research center, menggalakkan suatu, entah lomba, yang mengarah pada pembangunan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Meningkatkan kapasitas industri kita yang tentu memerlukan teknologi adalah mata rantai, upaya bersama untuk sekali lagi mengembangkan teknologi demi pengembangan kehidupan di waktu yang akan datang. Oleh karena itu, melalui forum ini, saya ajak, I challenge para teknolog, para peneliti, para scientist, untuk membangun apa saja yang bisa kita kembangkan di negeri ini, untuk memajukan semua sektor kehidupan dan pembangunan, pendidikan, bisnis, good governance, dan lain-lain, yang kira-kira bakal menghasilkan nilai tambah dan competitiveness yang lebih tinggi. Saudara-saudara, Kita ketahui, ekonomi nasional akan tumbuh jika teknologi bisa dihadirkan dan diperkokoh kontribusinya. Memang, kita bisa mengukur pertumbuhan ekonomi suatu bangsa, bisa kita lihat dari demand side economy-nya, apakah konsumsi di negeri ini makin tinggi, apakah pengeluaran pemerintah makin besar, apakah investasi juga makin besar dan ekspor kita, dari s demand. Tetapi in the long run, sebuah negara akan tumbuh ekonominya, yang akhirnya tumbuh pula kesejahteraannya apabila kita melihat secara cerdas dari supply side economy-nya, yaitu capital, termasuk human capital, dan kemudian technology. Itu yang mendorong the real productivity, itu yang mendorong the real competitiveness, itu yang mendorong self generating economy karena akan mengalir ke situ. Lagi-lagi saya mengajak, I challenge semua untuk mendorong, memperkuat, mengembangkan teknologi, agar dalam jangka menengah dan jangka panjang, ekonomi kita juga tumbuh dengan baik. Penelitian dan pengembangan, saya tahu, kemampuan negara masih belum tinggi, meskipun kita ingin, sejalan dengan perkembangan ekonomi kita, kita tingkatkan supaya lebih proporsional, dengan demikian output-nya, outcome-nya juga menjadi bagus. Tidak mungkin biaya yang sangat kecil mengharapkan hasil yang besar. Kita lihat kembali, sejalan dengan peningkatan anggaran pendidikan nasional, maka peningkatan anggaran untuk research and development harus kita pikirkan secara lebih tepat. Saya, berkeliling Indonesia, melihat produk-produk pertanian kita, kerajinan tangan kita, usaha kecil, menengah, dan banyak yang dilakukan oleh masyarakat, seperti buah-buahan di sini, sayur-sayuran, dan lain-lain. Saya lihat ada yang bagus, kualitasnya bagus, besar. Jawabannya, ”Pak, ini hasil penelitian kami Pak”, komunitas di daerah-daerah, di desa-desa. “Bagaimana caranya?” “Begini, begini, begini”. Ternyata, kalau jiwa, semangat, spirit untuk terus melaksanakan penelitian, pengembangan itu dilakukan, harapannya makin banyak dana yang bisa dialokasikan, hasilnya luar biasa. Oleh karena itu, kontribusikan. Kita mengalami krisis BBM karena harga minyak yang begitu mahal di dunia. Kita masih mengimpor, meskipun kita juga mengekspor. Kalau teknologi, kalau penelitian dan pengembangan dikontribusikan agar pure, bahan bakar minyak itu juga diambil dari, entah kelapa sawit, entah sagu, jarak, apapun, maka itu sudah suatu sumbangan yang besar terhadap sustainability, terhadap security of supply dari bahan bakar minyak kita. Lagi-lagi saya mengajak dan meminta Saudara untuk masuk wilayah itu. UKM, produk-produknya kadang-kadang kalah bersaing karena promosi kita kurang gencar, marketing kita tidak bagus, hadirkan IT, hadirkan teknologi, agar itu semakin mendunia, semakin dikenali oleh masyarakat, informasi makin lengkap, makin besar peluang mereka untuk menjual, memasarkan produk-produk itu. Demikian juga pengurangan kemiskinan, pendidikan, pemberantasan penyakit menular yang di Asia, di negara kita juga luar biasa, communicable diseases, tropical diseases, dengan kontribusi teknologi, saya yakin pengelolaan akan lebih baik lagi. Pendek kata, berbahagialah kaum teknolog, kaum
peneliti yang punya ruang yang demikian luas untuk, sekali lagi mengembangkan kehidupan kita, menyukseskan pembangunan kita. Hadirin sekalian, Saya menyambut gembira semua kegiatan dalam rangkaian Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi ini. Terima kasih kepada Minister Technology dari banyak negara, ASEAN dan negara-negara lain yang building partnership and cooperation on the development of our science and technology. Saya kira, the true partnership and cooperation will be part of this big and ever in developing technology, industry and all basic are needed by all countries, by all nations in, again, in the achievement of their national development, in the achievement of millennium development goals that we have to pursue together. This is good tradition. Dan saya juga mengucapkan terima kasih, ada ASEAN Ritech Expo, yang telah dipaparkan. Saya berterima kasih, I congratulate, I thank kepada semua yang tadi menerima tanda penghargaan. Itu adalah satu kehormatan, kepercayaan, rasa terima kasih negara, terimakasih pemerintah kepada semua yang dengan inspirasinya, dengan inovasinya, dengan kerja kerasnya telah menyumbangkan hasil-hasil penelitian, hasil-hasil pengembangan dalam dunia teknologi. Itulah hadirin sekalian, Dan negara kita harus terus maju. Minggu depan kita akan memperingati 60 tahun. Kita lanjutkan kerja keras, pikiran-pikiran besar, dan apa yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin terdahulu, Bung Karno, yang telah membangun nation and character bangsa kita, yang kita kenal nations and character building, menyatukan negara kita. Pak Harto melakukan pembangunan ekonomi dan pembangunan yang lain. Kemudian Pak Habibie yang sangat serius dan berjasa dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Presiden Abdurrachman Wahid, Presiden Megawati, berjuang keras mengatasi krisis dan tugas kita semua untuk melanjutkan semua itu menuju masa depan Indonesia yang lebih cerah dan lebih baik lagi. Itulah hadirin sekalian, Yang terakhir, tadi saya diminta oleh Saudara Menteri Negara Riset dan Teknologi untuk memberi nama varietas baru pepaya. Mana pepayanya? Tiap Sidang Paripurna Kabinet kita undang petani peneliti yang punya produk unggulan dan menjelaskan kepada para menteri, inilah produknya yang bagus. Saya kebetulan lulusan IPB, I hold my Ph.D. from Bogor Institute of Technology on Agriculture Economic. Jadi, untuk yang pertama, yang buahnya kecil tapi harum dan manis, itu saya sebut dengan Arum Bogor; yang buahnya besar, harum dan manis, Prima Bogor; the big one, yang paling besar ini, kalau bahasa Sunda pang jagona ini, ini saya beri nama Wulung Bogor. Demikianlah, selamat berjuang Saudara-saudara, majukan ilmu pengetahuan dan teknologi, majukan bangsa dan negara kita. Sekian, Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono



------------------------------------------
Pidato Presiden Republik Indonesia pada Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-10 Tahun 2005 di Istana Negara, 10 Agustus 2005 disusun oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi untuk kalangan sendiri berdasarkan transkripsi yang dibuat oleh Biro Pers dan Media Rumah Tangga Kepresidenan, Sekretariat Negara.







Sumber: http://www.ristek.go.id/index.php?mod=News&conf=v&id=947

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DALAM MENYAMBUT TAHUN BARU 2006 JAKARTA, 31 DESEMBER 2005

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DALAM MENYAMBUT TAHUN BARU 2006 JAKARTA, 31 DESEMBER 2005




Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Saudara-saudara se-bangsa dan seTanah Air yang saya cintai.
Beberapa saat lagi kita akan meninggalkan tahun 2005. Kita akan membuka sebuah lembaran baru, tanpa melupakan perjalanan yang telah kita lalui sepanjang tahun 2005 ini. Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkah dan karunia-Nya, insya Allah kita semua dapat menyaksikan terbitnya matahari, yang mengantarkan datangnya tahun 2006 pada esok hari.
Proses peralihan waktu selalu mengajak kita untuk merenung dan melakukan refleksi diri. Kita harus melihat kembali apa yang telah kita lakukan sepanjang tahun 2005 ini, dan dengan rendah hati menerima kekurangan dan kelemahan yang ada. Dengan mengakui dan menerima kenyataan, kita semua dapat tumbuh dan berkembang lebih maju lagi, aik sebagai individu maupun sebagai sebuah bangsa. Dengan kearifan dalam memandang masa lalu, kita dapat menyambut masa depan dengan penuh semangat dan harapan.
Tahun 2006 mengandung sejumlah tantangan dan peluang, juga kecemasan dan harapan. Kita harus menghadapi semua itu dengan sikap yang optimis, dengan memberikan yang terbaik yang bisa kita berikan, dengan bekerja sekuat tenaga, dan dengan tetap memohon perlindungan dan rahmat dari Allah SWT.
Saudara-saudara, se-bangsa dan se-Tanah Air,
Tahun 2005 yang baru saja kita lalui, bukanlah tahun yang mudah. Sejak awal Januari 2005, kita sudah dihadapkan pada kerja besar untuk menanggulangi dampak bencana gempa bumi di Alor dan Nabire, serta gelombang Tsunami yang melanda wilayah Nanggroe Aceh Darussalam, Nias dan sekitarnya. Seluruh kemampuan bangsa telah dicurahkan untuk membantu saudara-saudara kita yang ditimpa musibah tersebut. Solidaritas nasional dan internasional telah memberikan sumbangan terbaiknya melalui bantuan kemanusiaan untuk para korban. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan di daerah bencana tersebut, atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi. Luapan solidaritas umat manusia se-dunia yang merebak setelah terjadinya bencana di Aceh dan Nias membesarkan hati kita, serta membuktikan bahwa umat manusia diikat oleh simpati dan tali persaudaraan, untuk membantu mereka yang tertimpa musibah.
Selain bencana alam, berbagai persoalan lain juga datang silih berganti. Di bidang kesehatan kita berhadapan dengan gejala merebaknya lumpuh layu (polio), demam berdarah, kekurangan gizi, dan munculnya endemi flu burung. Menghadapi situasi ini,
Pemerintah telah menempuh berbagai upaya secara maksimal, dengan mengadakan vaksinasi polio secara nasional, pencegahan penularan virus flu burung, perawatan gratis bagi pasien demam berdarah yang tidak mampu, dan mengefektifkan kembali kegiatan posyandu bagi ibu hamil atau menyusui dan balita.
Masyarakat pun telah turut berpartisipasi secara aktif untuk mencegah meluasnya berbagai penyakit tersebut. Namun, kita perlu menyadari, bahwa sebagian besar dari upaya bersama tersebut lebih banyak menyentuh aspek penanggulangan, daripada aspek pencegahan. Kita masih perlu membangun sistem dan menata diri lebih baik, termasuk memperjelas pembagian kewenangan dan tanggung jawab antara pemerintah pusat dan pemeerintah daerah, agar upaya pencegahan dapat terbangun secara efektif.
Di bidang keamanan, situasi selama setahun terakhir masih diwarnai oleh letupan konflik horizontal dan aksi terorisme. Meskipun pelaku-pelaku utama dari gerakan terorisme telah berhasil dilumpukan, namun pekerjaan besar belum selesai. Demikian pula, dalam upaya pemberantasan jaringan narkoba, kita patut bersyukur, bahwa pihak keamanan telah berhasil mengungkap serta memberantas pusat pembuatan obat-obat terlarang tersebut. Tetapi kita masih harus bekerja lebih serius dan lebih sistematis, agar akar-akar penyebab dan faktor-faktor yang mendorong terjadinya konflik terorisme dan kejahatan narkoba itu dapat kita hilangkan dari negeri yang kita cintai ini.
Selain berbagai persoalan yang ada, kita juga patut bersyukur, bahwa penghentian konflik bersenjata secara damai di Aceh telah dapat diwujudkan dengan baik. Ini sebuah prestasi penting yang membesarkan hati kita, sebuah prestasi yang juga diakui oleh dunia internasional. Dengan inisiatif dan implementasi perdamaian ini, kita dapat membangun Aceh lebih intensif lagi, untuk meninggalkan masa lalu yang kelam dan membangun masa depan yang lebih cerah.
Persoalan di bidang ekonomi bermula, dengan meningkatnya tekanan terhadap anggaran pemerintah, akibat lonjakan harga minyak lebih dari dua kali lipat dari asumsi semula. Situasi ini menghendaki dilakukannya penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM), karena beban subsidi menjadi sangat besar, dan mengancam keberlangsungan anggaran.
Dengan berat hati, keputusan untuk menaikkan harga BBM dua kali dalam satu tahun harus diambil. Saya sungguh mengerti bahwa keputusan ini telah menambah beban masyarakat. Pemerintah berusaha mengurangi beban itu dengan melaksanakan program-program kompensasi di bidang kesehatan, pendidikan, penciptaan lapangan kerja di perdesaan dan subsidi langsung tunai kepada kelompok masyarakat miskin. Saya sadar, program tersebut tidak cukup untuk membebaskan seluruh beban masyarakat, dan atas pengorbanan dan pengertian seluruh masyarakat, saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya.
Kenaikan harga BBM untuk pengurangan subsidi, telah banyak memperbaiki posisi anggaran, dan memulihkan kepercayaan kepada pemerintah. Namun, akibat kebijakan tersebut, inflasi meningkat cukup tajam dalam dua bulan terakhir.
Inflasi yang tinggi tentu mengurangi daya beli rakyat, dan mengancam keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, sehingga pemerintah harus mengembalikan stabilitas ekonomi, seraya terus-menerus meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita, sebagai prasayrat bagi upaya pengurangan kemiskinan dan pengangguran. Untuk menjaga inflasi, ketersediaan
pasokan dan kelancaran distribusi barang-barang strategis termasuk makanan harus dijaga. Dalam pengendalian inflasi, kerjasama yang lebih erat dan harmonis dengan Bank Indonesia merupakan hal yang mutlak dilakukan.
Tantangan pembangunan ekonomi dan sosial yang kita hadapi memang tidak ringan, dan tidak semakin mudah. Tingkat pertumbuhan yang kita capai tahun-tahun terakhir ini, belum cukup untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran seperti yang kita harapkan. Langkah pertama yang akan pemerintah ambil adalah, mengefektifkan instrumen fiskal untuk mencegah perlambatan, dan mengembalikan arah dari pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang cukup tinggi. Luncuran anggaran 2005 dan pelaksanaan belanja negara 2006, akan menjadi sumber pertumbuhan pada awal tahun depan.
Selanjutnya, peranan swasta dan masyarakat menjadi penting, guna menopang pertumbuhan ekonomi 2006, seiring dengan membaiknya kepercayaan. Untuk mencapai itu, langkah-langkah perbaikan iklim investasi yang telah dilakukan, akan terus ditingkatkan intensitasnya secara terukur dan sistematis. Prioritas kebijakan akan ditujukan pada perbaikan kebijakan dan administrasi perpajakan, kepabeanan, peraturan ketenagakerjaan dan pengurangan ekonomi biaya tinggi, melalui langkah-langkah deregulasi dan debirokratisasi. Langkah-langkah perbaikan fundamental tersebut, kita yakini akan mampu membawa ekonomi Indonesia menjadi lebih baik dan kokoh, dalam menghadapi goncangan eksternal maupun internal.
Perbaikan kesejahteraan rakyat akan terus dilakukan, antara lain melalui revitalisasi sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan, serta pengembangan usaha kecil dan menengah. Peningkatan pendapatan petani, nelayan, peternak, pekebun dan petani hutan, serta masyarakat di perdesaan, dilakukan dengan mengalokasikan sumber daya dan dana yang signifikan untuk memperbaiki fasilitas infrastruktur perdesaan, serta meningkatkan produktifitas pertanian. Upaya ini memang perlu didukung dengan kebijakan sektor pertanian yang baik.
Saudara-saudara se-bangsa dan se-Tanah Air, yang saya cintai,
Meski di tahun ini kita menghadapi banyak tantangan dan persoalan, namun kita juga mencatat berbagai kemajuan yang menggembirakan di berbagai bidang. Kita berhasil melangkah maju dalam penegakan hukum, seperti dalam reformasi peradilan yang dicanangkan oleh Mahkamah Agung, pemberantasan judi dan premanisme di segenap penjuru tanah air, pemberantasan produksi dan peredaran narkoba, serta langkah-langkah pemberantasan illegal logging, illegal fishing dan penyelundupan BBM. Namun belum saatnya kita berpuas diri. Tugas-tugas besar masih menanti di tahun depan, agar kemajuan-kemajuan yang ada itu, dapat terus kita tingkatkan.
Pemberantasan korupsi juga mengalami kemajuan yang menggembirakan. Kepolisian, Kejaksaan Agung, Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dan Komisi Pemberantasan Korupsi telah memulai langkah pemberantasan korupsi secara sistematis, dengan tetap memperhatikan tatanan dan proses penegakan hukum yang berlaku. Langkah-langkah ini membuktikan bahwa zaman telah berubah. Di masa yang lalu, amat langka seorang pejabat negara, gubernur, bupati, walikota dan anggota DPR yang dibawa ke pengadilan dan dijatuhi hukuman. Sekarang, semua sudah berbeda. Sebagai Presiden saya telah menandatangani 63 surat perintah pemeriksaan dan penahanan pejabat negara yang diduga melakukan korupsi. Sambil tetap
mempertahankan asas praduga tak bersalah, aparat-aparat penegak hukum kita sudah semakin intensif dalam tugas mulia mereka memberantas korupsi. Di sisi lain, yang juga memberikan harapan yang nyata, upaya pencegahan terhadap terjadinya korupsi telah mulai membuahkan hasil. Dari laporan yang saya terima, serta hasil pemeriksaan saya di berbagai instansi baik pusat maupun daerah, iklim takut melakukan korupsi mulai nampak, meskipun belum kuat benar. Saya benar-benar menginginkan terwujudnya pemerintahan yang bersih, efisien dan bebas korupsi.
Pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri dalam memerangi korupsi. Dalam hal ini saya ingin menyampaikan terima kasih kepada segenap masyarakat yang telah membantu pemerintah, baik langsung maupun tak langsung, dalam proses penegakan pemerintahan yang bersih. Hanya dengan dukungan masyarakatlah cita-cita mulia untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, dan tata pemerintahan yang baik dapat diwujudkan.
Kita juga patut bersyukur bahwa kehidupan demokrasi di Tanah Air semakin bertambah dewasa. Masyarakat semakin terbiasa dengan perbedaan pendapat. Daya kritis masyarakat terus meningkat dan semakin berkualitas, dengan semakin terjaganya kebebasan pers. Selain itu, pada tahun ini kita juga ttelah berhasil menyelenggarakan proses pemilihan kepala daerah secara langsung (Pilkada) di 11 propinsi, 180 kabupaten dan 35 kota. Hal ini pertama kali terjadi dalam sejarah kita. Dengan semua ini, kita berharap bahwa pemerintahan di tingkat lokal bisa lebih efektif, akuntabel, dan responsif terhadap persoalan-persoalan lokal yang ada.
Tentu, karena baru pertama kalinya dilakukan, masih banyak ketidaksempurnaan dalam penyelenggaran maupun dalam penetapan hasil Pilkada di beberapa daerah. Karena itu, saya mengajak semua pihak untuk menaati aturan-aturan yang ada, sambil terus menyempurnakan berbagai peraturan dan mekanisme yang lebih adil, terbuka dan efektif.
Terkait dengan akuntabilitas politik dan peningkatan kualitas demokrasi, maka reformasi birokrasi tidak dapat ditunda-tunda. Upaya ini mencakup perbaikan kapasitas dan produktivitas, serta peningkatan disiplin dan etos kerja, serta perbaikan penggajian. Dengan mengutamakan golongan menengah ke bawah, direncanakan dilakukan peningkatan gaji pegawai negeri, anggota Polri dan TNI, serta pemberian gaji ke-13 dan pengangkatan pegawai-pegawai honorer. Kebijakan ini seiring dengan pemberian bantuan kepada warga masyarakat bukan pegawai, seperti pengurangan biaya pendidikan, kesehatan, dan bantuan tunai langsung kepada kaum miskin.
Dalam soal penanganan, pelaksanaan dan pembangunan hak-hak asasi manusia (HAM), intensitas pelanggaran jauh menurun dalam tahun 2005 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Dengan ini kita patut berbangga, bahwa Indonesia telah semakin menegakkan martabat dan hak-hak dasar warganya. Kita perlu meningkatkan lagi upaya mulia ini, dengan menuntaskan berbagai kasus pelanggaran HAM yang serius di masa lalu, sambil terus memperkuat pilar-pilar kelembagaan, yang menjadi penyangga pembangunan hak-hak asasi manusia.
Keberhasilan kita dalam meningkatkan demokrasi dan HAM, memiliki dampak penting lain, seperti meningkatnya kepercayaan dunia kepada kita, serta dalam mendorong peningkatan peran Indonesia dalam kerjasama internasional. Kita telah berhasil menyelenggarakan KTT ASEAN untuk tsunami dan KTT Asia-Afrika. Kita juga telah
berperan aktif dalam meningkatkan kerjasama regional, baik melalui forum Asean maupun forum lainnya. Di forum dunia, kita juga telah berperan aktif dalam memberikan sumbangan pemikiran bagi reformasi PBB dan pencapaian Millenium Development Goal, atau sasaran pembangunan se dunia dalam millenium baru. Ke depan, sebagai pelaksanaan dari amanat konstitusi yang kita junjung tinggi, peran positif di panggung dunia semacam itu akan terus kita dorong dan tingkatkan.
Saudara-saudara se-bangsa dan se-Tanah Air,
Saya mengajak seluruh bangsa, untuk memulai tahun 2006 dengan semangat kebersamaan yang lebih kokoh, membangun rasa saling percaya, dengan hati yang lebih tegar, dengan kepercayaan diri yang lebih tinggi, dan dengan optimisme yang semakin kuat. Kita berharap dan tentunya berupaya dengan sungguh-sungguh, agar tahun 2006 lebih baik dari tahun 2005. Kita berupaya tahun 2006 ini kita dapat mencapai keberhasilan yang lebih banyak, dalam upaya memperbaiki kondisi masyarakat, bangsa dan negara.
Untuk itu saya tak henti-hentinya mengajak segenap komponen bangsa, untuk memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan. Mari melangkah bersama dan bekerja keras untuk mengatasi berbagai permasalahan bangsa. Dengan komitmen dan modal utama ini, Insya Allah tahun 2006 akan menjadi tahun ahrapan, menyongsong hari depan kita semua. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa menuntun dan menyertai bangsa kita, dalam berjuang membangun hari esok yang lebih baik.
Terima kasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.



Jakarta, 31 Desember 2005
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Pidato Politik Dr. Susilo Bambang Yudhoyono Sebagai Presiden RI Terpilih untuk Masa Jabatan 2004-2009 Cikeas, 9 Oktober 2004

Pidato Politik Dr. Susilo Bambang Yudhoyono Sebagai Presiden RI Terpilih untuk Masa Jabatan 2004-2009 Cikeas, 9 Oktober 2004





Assalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh, Salam sejahtera untuk kita semua.
Rakyat Indonesia di seluruh pelosok negeri yang saya cintai.
Pertama-tama, kita semua bersyukur bahwa bangsa kita telah berhasil melakukan serangkaian Pemili Legistatif dan Pemilihan Presiden tahun 2004 secara damai dan demokratis. Hal ini menandai semakin mekarnya kehidupan demokrasi. Kita telah melangkah maju melakukan modernisasi politik, dengan membangun budaya politik yang lebih baik. Alhamdulillah, melalui pemilihan langsung, kita dapat mengeliminasi distorsi dan manipulasi suara rakyat, the voice of the people.
Sebagaimana kita ketahui bersama, tanggal 4 Oktober 2004, KPU telah mengumumkan dan memutuskan bahwa saya, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Pak Jusuf Kalla telah meraih suara terbanyak, sekitar 60% lebih dalam Pilpres putaran kedua untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden tahun 2004-2009. Selanjutnya, pada tanggal 7 Oktober 2004, Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa hasil KPU tersebut bersifat final dan mengikat. Untuk itu, saya bersyukur kepada Allah SWT diberkahi dengan kepercayaan rakyat untuk memimpin bangsa yang besar ini.
Saya mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas kepercayaan yang diberikan. Ini adalah kepercayaan yang saya terima dengan penuh tanggung jawab dan kesiapan bekerja keras.
Saya mengucapkan terima kasih kepada para pemilih dan seluruh pendukung. Juga kepada seluruh relawan yang terhimpun dalam berbagai organisasi di seluruh pelosok negeri. Serta kepada parta-partai pendukung, para tokoh agama, para tokoh masyarakat, kelompok-kelompok profesi, asosiasi, perhimpunan, gerakan-gerakan masyarakat, insan pers di seluruh tanah air. Bersama rakyat, saudara semua telah berjuang dan membuktikan bahwa suara rakyat telah menemukan ruang yang tepat. Sekali lagi terimakasih.
Terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya say sampaikan kepada Presiden Megawati dan Wakil Presiden Hamzah Haz beserta seluruh jajaran pemerintah, baik untuk pemerintah pusat maupun daerah. Saya berkehormatan mendapat tongkat estafet kepemimpinan bangsa dari Presiden Megawati, dan saya menghargai dapat bekerja dengan beliau dalam membangun demokrasi kita yang masih baru ini.
Terimakasih dan penghargaan juga saya sampaikan kepada KPU dan Panwaslu yang telah berhasil menyelenggarakan seluruh rangkaian pemilu secara baik. Juga penghargaan yang tinggi saya sampaikan kepada Jajaran Kepolisian Negara di seluruh pelosok tanah air yang telah berhasil mewujudkan pemilu yang aman.
Rakyat Indonesia di seluruh pelosok negeri yang saya cintai.
Insya Allah, saya akan mengemban amanat rakyat ini. Saya akan bekerja keras melanjutkan tugas pengelolaan kehidupan pemerintahan dan kenegaraan. Oleh karena itu, saya mohon dukungan seluruh rakyat Indonesia.
Pemilu sudah berakhir, dan saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk melihat ke depan. Kita perlu memperkukuh persaudaraan dan persatuan. Marilah kita jemput masa depan secara bersama-sama. Bagi yang memilih Ibu Megawati atau Calon Presiden yang lain, mari kita pandang hal ini sebagai realitas demokrasi. Ada masa untuk bersaing, ada masa untuk bersatu. Saya berjanji untuk menjadi Presiden untuk semua insan Indonesia, untuk memberikan yang terbaik bagi seluruh insan Indonesia, dan akan berdiri di atas semua golongan.
Mulai hari ini, mari kita tanggalkan simbol-simbol pemilu, simbol-simbol kompetisi. Kita lepas baju-baju, atribut-atribut, semboyan-semboyan, yel-yel, dan sentimen-sentimen pemilu lainnya. Kita simpan semua simbol ini dan kita ganti dengan jiwa dan semangat kebersamaan mewujudkan Indonesia yang lebih baik untuk semua dan oleh semua.
Mari kita buka lembaran baru. Kita bulatkan tekad dan semangat kita untuk merebut masa depan. Dan, kita jadikan masa lalu sebagai wahana belajar bersama untuk menyikapi masa kini dan menata masa depan.
Dalam jangka dekat mendatang, saya akan memusatkan perhatian untuk menjalankan tiga agenda. Yang pertama, terkait dengan berbagai kegiatan dalam rangka transisi dan proses alih tugas. Untuk itu, kita perlu menjalin adanya komunikasi dan koordinasi. Jangan sampai ada gap di antara Pemerintahan Ibu Megawati dan Pemerintah saya yang Insya Allah akan dilantik tanggal 20 Oktober nanti. Kita perlu menjamin agar tugas-tugas pengelolaan Pemerintahan, termasuk pelayanan masyarakat, tidak terputus atau terbengkalai.
Agenda kedua adalah penyusunan Kabinet periode 2004-2009. Saya akan merancang struktur dan deskripsi tugas Pemerintahan saya. Saya akan menentukan agenda dan prioritas kabinet. Saya akan menetapkan aturan main dan etika yang harus dihormati seluruh anggota Pemerintah saya. Saya akan memulai proses penunjukan Calon Menteri, dan akan segera melakukan komunikasi dan seleksi calon-calon Menteri. Saya akan memfinalisasi penyusunan kabinet dan mengumumkannya pada tanggal 20 Oktober.
Agenda penting ketiga adalah menentukan Program dan Aksi 100 hari pertama Pemerintahan saya. Saya akan segera bekerja secara dini dan intensif dengan lembaga-lembaga tinggi negara.
Saya akan melakukan review APBN tahun 2005. Saya akan melakukan review proses penegakan hukum, termasuk di bidang korupsi. Saya akan segera mengambil langkah awal untuk menyelesaikan konflik di daerah. Saya akan segera melakukan langkah pemberantasan korupsi. Saya akan segera melakukan langkah untuk menstimulasi ekonomi. Dan saya akan segera meletakkan fondasi yang efektif untuk memajukan pendidikan nasional.
Saudara sebangsa setanah air,
Kita kin berada di ambang era baru dalam sejarah Indonesia. Tantangan yang kita hadapi sangat berat, namun tekad kita untuk berhasil juga sama kuatnya.
Marilah kita satukan tekad, dan satukan langkah untuk bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik.
Oleh karena itu, saya mengajak seluruh rakyat, seluruh pemimpin dari berbagai lapisan, seluruh tokoh masyarakat, dan seluruh elit negeri untuk bersatu dan berjuang bersama. Mari kita rebut masa depan. Mari kita pastikan kehidupan kita dan anak cucu kita lebih baik.
Mari kita bersama memohon perkenan Tuhan, Allah SWT. Memohon perlindunganNya dan memohon diberiNya kekuatan dalam mewujudkan perubahan yang terbaik bagi rakyat.
Terima kasih.


Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh.
Cikeas, 09 Oktober 2004 Dr. Susilo Bambang Yudhoyono



Sumber: http://unitkom.indonesian-embassy.or.jp/menui/information/resmi.htm
Koleksi: Perpustakaan Nasional RI, 2006

PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DI ISTANA NEGARA TANGGAL 20 OKTOBER 2004

PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DI ISTANA NEGARA TANGGAL 20 OKTOBER 2004



Assalamu'alaikum wr.wb. Salam sejahtera untuk kita sekalian
Saudara-saudara sebangsa dan se tanah air.
Hari ini, syukur kita kepada Allah SWT semakin berlipat ganda. Setelah melalui proses pemilu yang panjang, hari ini di hadapan anggota MPR, saya dan Saudara Jusuf Kalla telah mengambil sumpah sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI untuk Periode 2004-2009. Pelantikan kami hari ini menandai tampilnya Pemerintahan baru, yang mendapat mandat langsung dari rakyat. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas partisipasi, dukungan dan kepercayaannya.
Perkenankan pula saya -atas nama pribadi, atas nama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dan atas nama bangsa Indonesia-menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Hamzah Haz yang selama menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia tahun 2001 - 2004 telah menjaga konstitusi, memimpin Pemerintahan, serta membimbing kehidupan berbangsa dan bernegara dengan baik.
Jasa, bakti dan segala jerih payah Presiden Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden Hamzah Haz kepada bangsa dan negara akan tercatat abadi dalam lembaran sejarah bangsa Indonesia . Saya akan senantiasa menjaga tali persaudaraan dengan Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Hamzah Haz yang saya hormati sebagai tokoh-tokoh nasional.
Kita semua perlu menjunjung tinggi petuah dari Presiden Soekarno yang pernah mengingatkan bahwa "di dalam persatuan kita berdiri, di dalam perceraian kita runtuh".
Saudara sebangsa dan setanah air,
Hari ini, kita telah berhasil melampaui ujian sejarah yang maha penting.
Pertama , bangsa kita telah berhasil melaksanakan pemilu nasional secara demokratis, jujur, tertib, damai. Pemilu kita tahun ini merupakan maraton pemilu yang paling ambisius, paling rumit dan paling kompleks di dunia, namun bangsa kita berhasil menuntaskannya dengan baik.
Kita semua patut berbangga memiliki Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mampu melaksanakan tugas beratnya secara independent, profesional dan bertanggung jawab.
Kedua , seperti yang baru kita saksikan, dalam suatu upacara yang khidmat di Gedung MPR/DPR pagi tadi, bangsa kita telah berhasil melangsungkan proses pergantian pmerintahan secara konstitusional, demokratis, tertib dan damai. Alhamdulillah , bangsa kita telah semakin dewasa dalam berdemokrasi, serta telah mampu membangun budaya politik yang semakin matang.
Dengan keberhasilan ini, kita bukan saja berhasil memantapkan langkah sebagai negara demokrasi yang besar, kita juga menjadi tauladan bagai komunitas demokrasi dunia.
Bangsa kita telah dua kali melakukan pemilu sejak bergulirnya reformasi : yakni tahun 1999 dan tahun 2004. Dalam transisi demokrasi di negara manapun, pemilu yang kedua biasanya disebut sebagai pemilu yang kritis, yang merupakan batu ujian dari kematangan suatu demokrasi.
Dengan suksesnya pemilu tahun ini, kita maju selangkah dalam melakukan modernisasi politik di Indonesia .
Dengan pemilu legislatif tahun ini, kita juga telah maju selangkah dalam menempuh regenerasi politik Indonesia , yang dapat kita lihat dengan jelas tampilnya wajah-wajah baru yang segar dalam lembaga rakyat yang kita hormati.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
Alhamdulillah , rangkaian Pemilu 2004 telah berakhir. Kini saatnya bagi kita untuk melangkah bersama, menjemput masa depan. Masa bersaing telah kita lalui, kini masanya untuk bersatu. Masa berucap dan berjanji pun telah kita lalui, kini masanya bertindak dan bekerja. Kini saaatnya bagi kita untuk bersatu dalam kreasi, dan dalam karya bersama.
Kini sudah saatnya kita memusatkan tekad, semangat, pikiran dan perhatian untuk mengatasi berbagai tantangan dan persoalan yang kita hadapi ---tantangan dan persoalan yang dihadapi rakyat, bangsa dan negara kita. Kita harus mengatasinya secara bersama-sama. Karena memang pemerintah yang saya pimpin tidak mungkin bisa mengatasi tantangan dan persoalan bangsa ini, tanpa dukungan dan partisipasi rakyat, serta seluruh komponen bangsa.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, bagi para pendiri republik, tantangan terbesar adalah membebaskan bangsa dan rakyat Indonesia dari belenggeu penjajahan. Bagi generasi selanjutnya---termasuk generasi kita---tantangan terbesar adalah membebaskan rakyat dari kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, serta dari berbagai belengga yang menghambat berkembangnya kemampuan rakyat kita. Secara khusus, tantangan zaman bagi generasi kita adalah, memperkuat proses konsolidasi demokrasi, serta menuntaskan agenda reformasi.
Konsolidasi demokrasi yang terus berkembang akan memberikan landasan yang kokoh bagi perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara ke depan. Di dalam kerangka kehidupan bersama yang semakin demokratis ini, agenda kebangsaan dan kenegaraan akan dapat kita jalankan secara baik, termasuk di dalamnya penuntasan berbagai agenda reformasi.
Dengan ketekunan, keyakinan, dan kerja keras kita bersama, Insya Allah, bangsa dan negara kita akan terus berkembang -kehidupan rakyat akan semakin sejahtera, dalam kerangka kehidupan yang semakin aman dan semkain adil. Dan, dengan ini pula, saya yakin, bangsa kita akan menjadi bangsa yang disegani dan dihormati oleh bangsa-bangsa lain di dunia.
Saudara sebangsa setanah air,
Suasana gembiar hari ini diselimuti oleh rasa optimisme yang besar. Namun kita harus ingat, bahwa kita akan melamapui masa yang sulit, dan akan menghadapi tantangan yang berat :
• Pertumbuhan ekonomi kita tahun ini, yang masih jauh di bawah 7 %, belum cukup untuk memberikan lapangan kerja.
• Lebih dari 10 juta saudara kita masih menganggur.
• 16% dari jumlah penduduk kita masih hidup dibawah garis kemiskinan.
• Walaupun ada kecenderungan rasio hutang terhadap PDB menurun, namun masalah hutang telah menjadi beban besar yang melilit perekonomian kita.
• Saudara-saudara kita di Aceh dan di Papua masih resah.
• Situasi keamanan di Poso dan Maluku sudah terkendali, namun belum sepenuhnya pulih.
• KKN Masih terus menjadi persoalan sistemik.
• Situasi internasional masih tidak menentu.
• Harga minya terus melambung jauh di atas asumsi APBN.
• Dan ancaman terorisme serta kejahatan trans-nasional masih terus menghantui kita.
Marilah kita semua bekerja keras, untuk menghadapi segala tantangan yang berat ini.
Besok pagi, tanggal 21 Oktober, insya Allah saya akan melantik anggota Kabinet Masa Bakti 2004 - 2009. Setelah itu, kami akan langsung menyingsingkan lengan baju, untuk merumuskan dan menjalankan langkah-langkah awal kebijakan, dan recanan aksi Pemerintah.
Dalam beberapa bulan mendatang, Pemerintah akan mencurahkan perhatian untuk menata masalah-masalh dalam negeri.
• Pemerintah akan menstimulasi kehidupan ekonomi, guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, yang dapat menyerap tenaga kerja dan membantu mengentaskan kemiskinan.
• Pemerintah akan terus menjalankan kebijakan ekonomi terbuka, dalam rangka berintegrasi dengan ekonomi regional dan internasional. Untuk itu, Pemerintah akan terus meningkatkan produktifitas dan daya saing.
• Pemerintah akan menggalakkan investasi untuk pembangunan infrastruktur.
• Pemerintah secara aktif akan melancarkan program pemberatasan korupsi, yang akan saya pimpin sendiri.
• Pemerintah akan memberi perhatian khusus terhadap penanganan situasi konflik di Aceh dan Papua.
• Pemerintah akan memprioritaskan dan menata kebijakan Pemerintah di bidang pendidikan dan kesehatan.
• Pemerintah akan melakukan dialog intesif dan konstruktif dengan pelaku-pelaku ekonomi, terutama dengan dunia usaha, termasuk para investor yang saya harapkan bisa menjadi motor penggerak ekonomi kita.
• Pemerintah akan memberikan perhatian khusus pada desentralisasi dan otonomi daerah, untuk menjamin pelayanan Pemerintahan yang lebih baik, tanpa menimbulkan ekonomi biaya tinggi.
• Pemerintah akan berusaha keras membentuk Pemerintahan yang bersih dan baik ( good governance ) serta tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
Namun saya mengingatkan : segala persoalan bangsa yang rumit ini tidak mungkin diselesaikan hanya dalam 100 hari. Tidak semudah membalik telapak tangan.
Tetapi, saya yakin bahwa tekad dan itikad baik kita jauh lebih unggul dari permasalahan yang kita hadapi. Disinilah watak dan ketangguhan kita sebagai bangsa yang besar sedang diuji.
Bagi bangsa yang besar, semakin berat ujian yang membebaninya akan semakin tinggi ketangguhannya; dan semakin hebat cobaan yang dialaminya akan semakin kokoh imannya; semakin deras ia diterpa badai akan semakin kokoh rasa kesetiakawanannya; semakin ditantang rasa kebangsaannya akan semakin kokoh rasa persatuannya. Mari kita buktikan dan bangun kebesaran kita sebagai bangsa.
Insya Allah , dengan kebersamaan dan kerja keras kita, kita akan mampu mewujudkan kondisi Indonesia yang lebih baik : lebih aman, lebih adil, lebih sejahtera.
Saudara sebangsa setanah air,
Dengan dada yang lapang dan keyakinan yang bulat, hari ini kita membuka lembaran baru dalam sejarah bangsa Indonesia. Kinilah masanya kita menyongsong fajar.
Kepada rakyat Indonesia dimanapun berada, saya mengucapkan terima kasih, atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada saya, dan Saudara Muhammad Jusuf Kalla. Walaupun kini saya telah menjadi Presiden, saya tidak berbeda dari saudara semuanya : saya hanyalah warga biasa yang lahir dari keluarga biasa - yang lahir, tumbuh dan dibesarkan oleh negara dan masyarakat.
Dengan mandat yang saya terima langsung dari saudara, saya bertekad bukan saja menjadi Presiden Republik Indonesia, namun juga menjadi Presiden Rakyat Indonesia, seluruh rakyat Indonesia.
Saya akan terus menjaga kontrak politik yang mulia dengan rakyat. Pikiran, tenaga dan waktu yang saya miliki, akan saya dedikasikan untuk memajukan dan melindungi setiap insan Indonesia.
Kepada anggota Dewan perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah , saya dan Wakil Presiden Yusuf Kalla bertekad, akan bekerja-sama dengan saudara-saudara untuk kepentingan nasional, kepentingan seluruh rakyat Indonesia, sesuai dengan amanah konstitusi dan undang-undang yang harus sama-sama kita junjung tinggi.
Untuk itu, saya berharap kita dapat bekerja bersama-sama mengatasi berbagai persoalan yang kita hadapi. Rakyat tentu menuntut kita semua untuk bahu-membahu menciptakan lapangan kerja, mengatasi kemiskinan, membangun kembali infrastruktur kita, dan masih banyak lagi persoalan rakyat. Rakyat memerlukan kepemimpinan dan keteladanan.
Kepada segenap jajaran Pemerintahan utamanya -para pegawai negeri sipil di pusat dan daerah, serta para tentara, para polisi, para karyawan BUMN-saya mengajak kita semua untuk menyongsong pemerintahan baru dengan semangat baru, dengan pengabdian yang semakin meningkat, dan bersama seluruh rakyat untuk mewujudkan kehidupan bersama yang lebih baik. Banyak hal penting dalam kehidupan bersama, berada dalam tanggung jawab Sudara. Mari kita jalankan tugas dan kewajiban tersebut dengan penuh tanggung jawab. Kita semua adalah abdi negara. Pemerintah dan seluruh pegawai negeri memang mengemban tugas untuk melayani dan mengabdi kepada rakyat, kepada negara. Jagalah semangat pengabdian ini. Negara manapun di dunia ini hanya akan berjaya apabila didukung oleh aparat Pemerintah yang bersih, profesional, dan tanggap atas aspirasi dan perkembangan masyarakatnya.
Kepada sahabat-sahabat Indonesia di dunia internasional , terimalah uluran tangan persahabatan kami.
Pemerintahan yang saya pimpin yang akan tetap berpegang teguh pada politik bebas aktif. Dalam pentas internasional, Indonesia akan menjadi suara nurani untuk memajukan perdamaian, meningkatkan kesejahteraan, dan membela keadlina. Indonesia akan terus tumbuh menjadi negara yang demokratis, terbuka, modern, pluralistik dan toleran.
Secara khusus saya juga ingin mengucapkan penghargaan kepada para Tamu-tamu Negara dari negara sahabat, yang memberikan kehormatan yang luar biasa, dengan kehadiran beliau-beliau di dalam acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, yang diselenggarakan di Gedung MPR/DPR tadi pagi.
Kita menghargai kehadiran Yang Mulia Perdana Mentri Malaysia Abdullah Badawi, Yang Mulia Sultan Brunei Hasanal Bolkiah, Yang Mulia Perdana Mentri Singapura Lee Hsien Loong, Yang Mulai Perdana Menteri Australia John Howard, dan Yang Mulia Perdana Menteri Timor Leste Mari'e Alkatiri. Saya ucapkan terima kasih pula kepada para pemimpin negara sahabat yang mengirim Utusan Khusus, dari Belanda, Filipina, Jepang, Korea Selatan dan Vietnam. Secara pribadi, dan atas nama rakyat Indonesia , saya merasa berbahagia dan terhormat atas perhatian Yang mulia, pada pemerintahan baru yang saya pimpin.
Saudara sebangsa dan setanah air,
Setelah dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden pagi tadi, saya akan memusatkan perhatian untuk menyelesaikan susunan kabinet 2004 - 2009, yang Insya Allah akan saya umumkan malam ini. Lebih lanjut, cabinet ini akan segera saya lantik, dengan harapan bahwa cabinet segera dapat beradaptasi dan dapat bekerja dengan baik.
Saya pastikan bahwa saya bersama seluruh jajaran pemerintahan baru, akan bekerja keras dengan menjaga amanah seluruh rakyat. Untuk itu, saya mohon doa restu, dukungan, dan kepercayaan seluruh rakyat dan bangsa Indonesia , untuk menjalankan amanah dan ketetapan konstitusi selama lima tahun ke depan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan kekuatan bagi kita semua.
Terima kasih, Wabillahittaufik Wal Hidayah Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


Jakarta , 20 Oktober 2004 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Dr. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO




Sumber: http://unitkom.indonesian-embassy.or.jp/menui/information/resmi.htm
Koleksi: Perpustakaan Nasional RI, 2006

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DI ISTANA NEGARA TANGGAL 20 OKTOBER 2004

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DI ISTANA NEGARA TANGGAL 20 OKTOBER 2004



Assalamu 'alaikum wr. wb. Salam sejahtera untuk kita sekalian
Saudara-saudara sebangsa dan se tanah air.
Hari ini, syukur kita kepada Allah SWT semakin berlipat ganda. Setelah melalui proses pemilu yang panjang, hari ini di hadapan anggota MPR, saya dan Saudara Jusuf Kalla telah mengambil sumpah sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI untuk periode 20042009. Pelantikan kami hari ini menandai tampilnya Pemerintahan baru, yang mendapat mandat langsung dari rakyat. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas partisipasi, dukungan dan kepercayaannya.
Perkenankan pula saya-atas nama pribadi, atas nama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dan atas nama bangsa Indonesia menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Ibu. Megawati Soekamoputn dan Bapak Hamzah Haz yang selama menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia tahun 2001 2004 telah menjaga konstitusi, memimpin Pemerintahan, serta membimbing kehidupan berbangsa dan bernegara dengan baik.
Jasa, bakti dan segala jerih payah Presiden Megawati Soekamoputri dan Wakil Presiden Hamzah Haz kepada bangsa dan negara akan tercatat abadi dalam lembaran sejarah bangsa Indonesia. Saya akan senantiasa menjaga tali persaudaraan dengan Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Hamzah Haz yang saya hormati, sebagai tokoh-tokoh nasional.
Kita semua perlu menjunjung tinggi petuah dari Presiden Soekarno yang pernah mengingatkan bahwa: "di dalam persatuan kita berdiri, di dalam perceraian kita runtuh".
Saudara sebangsa dan setanah air,
Hari ini, kita telah berhasil melampaui ujian sejarah yang maha penting.
Pertama, bangsa kita telah berhasil melaksanakan pemilu nasional secara demokratis, jujur, tertib, damai. Pemilu kita tahun ini merupakan maraton pemilu yang paling ambisius, paling rumit dan paling kompleks di dunia, namun bangsa kita berhasil menuntaskannya dengan baik.
Kita semua patut berbangga memiliki Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mampu melaksanakan tugas beratnya secara independen, profesional dan bertanggung jawab.
Kedua, seperti yang baru kita saksikan, dalam suatu upacara yang khidmat di Gedung MPR/DPR pagi tadi, bangsa kita telah berhasil melangsungkan proses pergantian pemerintahan secara konstitusional, demokratis, tertib dan damai. Alhamdulillah, bangsa kita telah semakin dewasa dalam berdemokrasi, serta telah mampu membangun budaya politik yang semakin matang.
Dengan keberhasilan ini, kita bukan saja berhasil memantapkan langkah sebagai negara demokrasi yang besar, kita juga menjadi tauladan bagi komunitas demokrasi dunia.
Bangsa kita telah dua kali melakukan pemilu sejak bergulirnya reformasi : yakni tahun 1999 dan tahun 2004. Dalam transisi demokrasi di negara manapun, pemilu yang kedua biasanya disebut sebagai pemilu yang kritis, yang merupakan batu ujian dari kematangan suatu demokrasi.
Dengan suksesnya pemilu tahun ini, kita maju selangkah dalam melakukan modernisasi politik di Indonesia.
Dengan pemilu legislatif tahun ini, kita juga telah maju selangkah dalam menempuh regenerasi politik Indonesia, yang dapat kita lihat dengan jelas tampilnya wajah-wajah baru yang segar dalam lembaga rakyat yang kita hormati.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
Alhamdulillah, rangkaian Pemilu 2004 telah berakhir. Kini saatnya bagi kita untuk melangkah bersama, menjemput masa depan. Masa bersaing telah kita lalui, kini masanya untuk bersatu. Masa berucap dan berjanji pun telah kita lalui, kini masanya bertindak dan bekerja. Kini saatnya bagi kita untuk bersatu dalam kreasi, dan dalam karya bersama. Kini sudah saatnya kita memusatkan tekad, semangat, pikiran, dan perhatian untuk mengatasi berbagai tantangan dan persoalan yang kita hadapi tantangan dan persoalan yang dihadapi rakyat, bangsa, dan negara kita. Kita harus mengatasinya secara bersama-sama. Karena memang pemerintah yang saya pimpin tidak mungkin bisa mengatasi tantangan dan persoalan bangsa ini, tanpa dukungan dan partisipasi rakyat, serta seluruh komponen bangsa.
Seperti yang kita ketahui bersama, bagi para pendiri republik, tantangan terbesar adalah membebaskan bangsa dan rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan. Bagi generasi selanjutnya termasuk generasi kita tantangan terbesar adalah membebaskan rakyat dari kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, serta dari berbagai belenggu yang menghambat berkembangnya kemampuan rakyat kita. Secara khusus, tantangan zaman bagi generasi kita adalah, memperkuat proses konsolidasi demokrasi, serta menuntaskan agenda reformasi.
Konsolidasi demokrasi yang terus berkembang, akan memberikan landasan yang kokoh bagi perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara ke depan. Di dalam kerangka kehidupan bersama yang semakin demokratis ini, agenda kebangsaan dan kenegaraan akan dapat kita jalankan secara baik, termasuk di dalamnya penuntasan berbagai agenda reformasi.
Dengan ketekunan, keyakinan, dan kerja keras kita bersama, Insya Allah, bangsa dan negara kita akan terus berkembang kehidupan rakyat akan semakin sejahtera, dalam kerangka kehidupan yang semakin aman dan semakin adil. Dan, dengan ini pula, saya yakin, bangsa kita akan menjadi bangsa yang disegani dan dihormati oleh bangsa-bangsa lain di
dunia. Saudara sebangsa setanah air, Suasana gembira hari ini diselimuti oleh rasa optimisme yang besar. Namun kita harus ingat, bahwa kita akan melampaui masa yang sulit, dan akan menghadapi tantangan yang berat:
-
Pertumbuhan ekonomi kita tahun ini, yang masih jauh dibawah 7 %, belum cukup untuk memberikan lapangan kerja
-
Lebih dari 10 juta saudara kita masih menganggur.
-
16 % dari jumlah penduduk kita masih hidup dibawah garis kemiskinan.
-
Walaupun ada kecenderungan rasio hutang terhadap PDB menurun, namun masalah hutang tetap menjadi beban besar yang melilit perekonomian kita.
-
Saudara-saudara kita di Aceh dan di Papua masih resah.
-
Situasi keamanan di Poso dan Maluku sudah terkendali, namun belum sepenuhnya pulih.
-
KKN masih terus menjadi persoalan sistemik.
-
Situasi internasional masih tidak menentu.
-
Harga minyak terus melambung jauh di atas asumsi APBN.
-
Dan ancaman terorisme serta kejahatan transnasional masih terus menghantui kita.
Marilah kita semua bekerja keras, untuk menghadapi segala tantangan yang berat ini.
Besok pagi, tanggal 21 Oktober, insya Allah saya akan melantik anggota Kabinet Masa Bhakti 2004-2009. Setelah itu, kami akan langsung menyingsingkan lengan baju, untuk merumuskan dan menjalankan langkah-langkah awal kebijakan, dan rencana aksi Pemerintah.
Dalam beberapa bulan mendatang, Pemerintahan akan mencurahkan perhatian untuk menata masalah-masalah dalam negeri.
-
Pemerintahan akan menstimulasi kehidupan ekonomi, guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, yang dapat menyerap tenaga kerja dan membantu mengentaskan kemiskinan.
-
Pemerintahan akan terus menjalankan kebijakan ekonomi terbuka, dalam rangka berintegrasi dengan ekonomi regional dan internasional. Untuk itu, Pemerintah akan terus meningkatkan produktifitas dan daya saing.
-
Pemerintahan akan menggalakkan investasi untuk pembangunan infrastruktur.
-
Pemerintahan secara aktif akan melancarkan program pemberantasan korupsi, yang akan saya pimpin sendiri.
-
Pemerintahan akan memberi perhatian khusus terhadap penanganan situasi konflik di Aceh dan Papua.
-
Pemerintahan akan memprioritaskan dan menata kebijakan Pemerintah di bidang
pendidikan dan kesehatan.
-
Pemerintahan akan melakukan dialog intensif dan konstruktif 'dengan pelaku-pelaku ekonomi, terutama dengan dunia -usaha, termasuk para investor yang saya harapkan bisa menjadi motor penggerak ekonomi kita.
-
Pemerintahan akan memberikan perhatian khusus pada desentralisasi dan otonomi daerah, untuk menjamin pelayanan Pemerintahan yang lebih baik, tanpa menimbulkan ekonomi biaya tinggi.
-
Pemerintahan akan berusaha keras membentuk Pemerintah yang bersih dan baik (good governance) serta tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
Namun saya mengingatkan : segala persoalan bangsa yang rumit ini tidak mungkin diselesaikan hanya dalam 100 hari. Tidak semudah membalik telapak tangan.
Tetapi, saya yakin bahwa tekad dan itikad baik kita jauh lebih unggul dari permasalahan yang dihadapi. Disinilah watak dan ketangguhan kita sebagai bangsa yang besar sedang diuji.
Bagi bangsa yang besar, semakin berat ujian yang membebaninya akan semakin tinggi ketangguhannya; dan semakin hebat cobaan yang dialaminya akan semakin kokoh imannya; semakin deras ia diterpa badai akan semakin kokoh rasa kesetia-kawanannya; semakin ditantang rasa kebangsaannya akan semakin kokoh rasa persatuannya. Mari kita buktikan dan bangun kebesaran kita sebagai bangsa.
Insya Allah, dengan kebersamaan dan kerja keras kita, kita akan mampu mewujudkan. kondisi Indonesia yang Iebih balk : Iebih aman, Iebih adil, Iebih sejahtera. Saudara sebangsa setanah air, Dengan dada yang lapang dan keyakinan yang bulat, hari ini kita membuka lembaran baru dalam sejarah bangsa Indonesia. Kinilah masanya kita menyongsong fajar.
Kepada rakyat Indonesia di manapun berada, saya mengucapkan terima kasih, atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada saya, dan Saudara Muhamad Jusuf Kalla. Walaupun kini saya telah menjadi Presiden, saya tidak berbeda dari saudara semuanya : saya hanyalah warga biasa yang lahir dari keluarga biasa yang lahir, tumbuh dan dibesarkan oleh negara dan masyarakat.
Dengan mandat yang saya terima Iangsung dari saudara, saya bertekad bukan saja untuk menjadi Presiden Republik Indonesia, namun juga menjadi Presiden Rakyat Indonesia, seluruh rakyat Indonesia I
Saya akan terus menjaga kontrak politik yang mulia dengan rakyat. Pikiran, tenaga dan waktu yang saya miliki, akan saya dedikasikan untuk memajukan dan melindungi setiap insan Indonesia.
Kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah, saya dan
Wakil Presiden Yusuf Kalla bertekad, akan bekerja-sama dengan saudara-saudara untuk kepentingan nasional, kepentingan seluruh rakyat Indonesia, sesuai dengan amanah konstitusi dan undang-undang yang harus sama-sama kita junjung tinggi.
Untuk itu, saya berharap kita dapat bekerja bersama-sama mengatasi berbagai persoalan yang kita hadapi. Rakyat tentu menuntut kita semua untuk bahu-membahu menciptakan lapangan kerja, mengatasi kemiskinan, membangun kembali infrastruktur kita, dan masih banyak- lagi persoalan rakyat. Rakyat memerlukan kepemimpinan dan keteladanan
Kepada segenap jajaran Pemerintahan utamanya para pegawai negeri sipil di pusat dan daerah, seta para tentara, para polisi, para karyawan BUMN-saya mengajak kita semua untuk menyongsong pemerintahan baru dengan semangat baru, dengan pengabdian yang semakin meningkat, dan bersama seluruh rakyat untuk mewujudkan kehidupan bersama yang lebih balk. Banyak hal penting dalam kehidupan bersama, berada dalam tanggung jawab Saudara. Mari kita jalankan tugas dan kewajiban tersebut dengan penuh tanggung jawab. Kita semua adalah abdi negara. Pemerintah dan seluruh pegawai negeri memang mengemban tugas untuk melayani dan mengabdi pada rakyat, pada negara. Jagalah semangat pengabdian ini. Negara manapun di dunia ini hanya akan berjaya apabila didukung oleh aparat Pemerintah yang bersih, profesional, dan tanggap atas aspirasi dan perkembangan masyarakatnya.
Kepada sahabat-sahabat Indonesia di dunia internasional, terimalah uluran tangan persahabatan kami.
Pemerintahan yang saya pimpin akan tetap berpegang teguh pada politik bebas aktif. Dalam pentas internasional, Indonesia akan menjadi suara nurani untuk memajukan perdamaian, meningkatkan kesejahteraan, dan membela keadilan. Indonesia akan terus tumbuh menjadi bangsa yang demokratis, terbuka, modern, pluralistik dan toleran.
Secara khusus saya juga ingin mengucapkan penghargaan kepada pada Tamu-tamu Negara dari negara sahabat, yang memberikan kehormatan yang luar biasa, dengan kehadiran beliau-beliau di dalam acara pelantikan Presiden dan wakil Presiden, yang diselenggarakan di Gedung MPRIDPR tadi pagi.
Kita menghargai kehadiran Yang Mulia Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi, Yang Mulia Sultan Brunei. Hasanal Bolkiah, Yang Mulia Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Yang Mulia Perdana Menteri Australia John Howard, dan Yang Mulia Perdana Menteri Timor Leste Marie Alkatiri. Saya ucapkan terima kasih pula kepada para pemimpin negara sahabat yang mengirim Utusan Khusus, dari Belanda, Filipina, Jepang, Korea Selatan, dan Vietnam. Secara pribadi, dan atas nama rakyat Indonesia, saya merasa berbahagia dan terhormat atas perhatian Yang mulia, pada pemerintahan baru yang saya pimpin.
Saudara sebangsa setanah air,
Setelah dilantik sebagai Presiden dan wakil Presiden pagi tadi, saya akan memusatkan perhatian untuk menyelesaikan susunan kabinet 2004-2009, yang Insya Allah akan saya umumkan malam ini: Lebih lanjut, kabinet ini akan segera saya lantik, dengan harapan bahwa kabinet segera dapat beradaptasi dan dapat bekerja dengan baik.
Saya pastikan bahwa saya bersama seluruh jajaran pemerintahan baru, akan bekerja keras dengan menjaga amanah seluruh rakyat. Untuk itu, saya mohon doa restu, dukungan, den kepercayaan seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, untuk menjalankan amanah dan ketetapan konstitusi selama lima tahun ke depan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan kekuatan bagi kita semua.
Terima kasih,
Wabillahittaufik Wal Hidayah Wassalammu' alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


Jakarta, 20 Oktober 2004 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Dr. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Embassy of the Republic of Indonesia, Canberra - Australia




Sumber: http://www.kbri-canberra.org.au/speeches/2004/041020PresRI.htm
Koleksi: Perpustakaan Nasional RI, 2006