Saturday 26 February 2011

CINTA YANG SIA-SIA

CINTA YANG SIA-SIA



malam menolak tiba

kau pun tak datang

sedang aku tak bisa menjelang

tapi aku kan berangkat juga

kendati pelipisku mesti makan matahari kalajengking.

dan belakangan kau menyusul datang

dengan lidah dibakar hujan garam

siang menolak datang

kau luput dari pandang

sedang aku juga terhalang

tapi aku akhirnya datang juga

menyerahkan ke tunanetra anyelirku yang cedera

malam dan siang menolak datang

akhirnya aku mati untukmu

dan kau pun mati untukku

jangan bawa kenanganmu

biarkan ia sendiri di hatiku

gemetar pepohonan céri putih

dalam martir bulan januari

sebaris tembok mimpi buruk

memisahkan aku dari maut

setangkai leli langka kupersembahkan

bagai hadiah bagi hati yang beku

di taman saban malam, mataku

ibarat dua ekor anjing perkasa

sepanjang malam mengepung meronda

pojok demi pojok dan segala bisa

angin terkadang bagaikan

kembang tulip kengerian

dialah kembang tulip duka

kerna pagi beku musim dingin

sebaris tembok mimpi buruk

memisahkan aku dari maut

kabut menyelimut keheningan

lembah kelabu tubuhmu

di bawah lengkung perjumpaan dahulu

belukar racun sekarang menghutan

tapi tinggalkan untukku kenanganmu

biarkan sendiri ia di situ di kalbuku





Federico Garcia Lorca,”Poésies III. 1926-1936″, Gallimard, Paris,

1954,hlm.155.

No comments: