Tuesday, 15 February 2011

La Luta Continua!

Pada tanggal 21 Juli 1967, kw sudisman mulai di-mahmilub. Dalam kesempatan itu, dia membacakan beberapa puisi. Puisi nr. 06 dibacakan ketika dia akan di eksekusi.



La Luta Continua!



-----------------------------

01.

samodera berpantai krakatau



samodera berpantai krakatau

krakatau berpantai samodera

samodera pantang asat

walau prahara bergunjing

krakatau tak menekuk

walau taufan membadai.



samodera itulah rakyat

krakatau itulah partai

keduanya saling mempantai

samodera berpantai krakatau

krakatau berpantai samodera.



02.

disergap



seisi rumah lagi enak nyenyak,

mendadak terperanjat, bangun terbentak,

oleh gedoran pintu dibarengi derap sepatu,

todongan pistol bernikkel menuding-nuding,

mengabakan, ayo jongkok di pojok,

dengan baju celana dalam thok,

alangkah berkesan bagiku adegan ini,

disergap sesaat mentari merekah pagi.



03.

kata intan tanggung jawab



kuhadapi, razia demi razia,

kuhadapi, pemeriksa demi pemeriksa

kuhadapi selsiksa demi selsiksa.

kuhadapi, penjara demi penjara

dengan kepala dan hati,

rela mati bagi pki,

demikian makna kata intan tanggung jawab.



sungguh [kilau kemilau] cahaya,

kata intan tanggung jawab

tapi, kalau

diingkari sama dengan insan khianat

dan lari menanggalkan itulah laknat

sebab, terang

tanggungjawab mengamanatkan

tri eka tunggal dalam fikiran, hati dan tujuan

kalau petir menyambar dan mati menghadang,

kuhadapi

tanggungjawab silih berganti

ku tak ingkar, ku tak lari

apalagi menanggalkan



kuhadapi dengan teguh dan tenang

sederhana dan rendah hati

demi rakyat, pki dan revolusi

demi proletariat sejagad dan pki,

demikian makna

kata intan tanggung-jawab



04.

pujaan pada partai



kucabut segala darimu

noda dan dosa duka dan derita

kudapat segala darimu

kasih dan cinta bintang dan surya

partaiku, partaiku segenap hatiku bagimu

pki pki segenap hatiku bagimu

pki pki kuteruskan jejak juangmu



05.

jeritan



kalau kau tatap

jenazah diangkat dini hari

itulah mayat

yang selagi sakit

tak terawat lagi

karena,

obat tak terbeli

dan rumah sakit

klas kambingpun

tak terbayar

oleh kantong buruh

tak berisi –



06.

janjiku



setelah mengalami pengendapan,

perenungan dan perubahan sejak 12 februari 1968

– sudisman



janjiku tetap setia padamu kasih

di tengah puncak nyeri tersiksa

kini kuulangi janji setiaku padamu

untukmu kurelakan jiwa dan ragaku

masa damaimu kuturut menyenyam

di kala ditimpa bencana kini

dengan juang tetap kau kan kubela

tetes leleh darah di tubuhku

ini suatu tanda kemenangan pendirian

dengan baja hati sepuhan darah

sebulat tekadku

hidup dalam juang

juang dalam hidup......

No comments: