ARSIP INDONESIA

SURABAJA Oleh: Agam Wispi Disadur dari: Kepada Partai, kumpulan sandjak; Yayasan Pembaruan, Jakarta 1965. (Terima kasih kepada Perhimp...

Gelora Api 26 Laporan pembacaan buku Gelora Api 26: Kumpulan Cerpen dan Puisi (Ultimus, 2010, xxiv+108 hlm) Oleh: Diana AV Sasa “Sast...

(Tak ada judul) Oleh: Agam Wispi Disadur dari: Kepada Partai, kumpulan sandjak; Yayasan Pembaruan, Jakarta 1965. (Terima kasih kepada...

Perahu Pinisi Tak Boleh Merapat Agam Wispi begitu cepat matahari tenggelam kilau emasnya tinggallah tembaga begitu cepat sarat muat...

Menjelang Mendarat Agam Wispi pulau-pulau jamrut cemerlang memanggil dengan suara lantang berdentang hasrat kuat akan kemerdekaan d...

Menyusur Tondano Agam Wispi jip melambung berguncang-guncang hadap-hadapan bukit, danau dan hutan tenang kereta-kuda berderak memin...

Kabaret Agam wispi baru terasa sudah di Jakarta waktu cecak merayap di dinding menerkam nyamuk gemuk oleh darahku yang kemarin salut c...

Agam Wispi The poet Agam Wispi was born in Pangkalan Susu, North Sumatera in 1930. His father led Gezaksa, one of the most well-known t...

Sekuntum Bunga Untuk DNA Yang Dibunuh Oleh Agam Wispi Sekuntum bunga untuk dna yang dibunuh aku ingat sepatumu yang usang capalan n...

Beursplein Amsterdam 1990 Oleh : Agam Wispi untuk mahasiswa di mana saja di pasar bursa diperjualbelikan segala Perut negara dan jan...

AGAM WISPI Sobron Aidit Wis, kau sudah selesai di tengah perjalanan panjang yang terkadang tanpa ujung entah kapan akan usai. Wis...

Penyair Mencari Sarang Agam Wispi penyair mencari sarang ditepi kanal amsterdam camar melayang meningglkan sarang digelisahkan air te...

Pulang -catatan seorang penyair Indonesia di pengasingan- dimana kau pohonku hijau disini aku sudah jadi batu hai perantau darimana...

ELBE pernah Elbe muda mandi darah oleh batu arang untuk perang kini Elbe cerlang hitam oleh batu arang untuk kamar yang dipanaskan ...

ELEND ........Untuk Renate Schifferli berlagu gadis kecil harum dunia di wajahnya akordeon di tangannya dan lagunya? di sini lembah...

KOTA TUA harmonika itu berderai ke langit tiada perahu bagi venesia boleh mimpi tak sampai-sampai tapi di sinilah Venezia bersaudara ...

SAHABAT dua kali dimamah maut oleh cinta hidup tertambat baru berarti mereguk hidup jika derita duka sahabat Berlin, April 1959 Da...

BERDEBUR OMBAK BERDEBUR berdebur ombak berdebur Pulau Kayangan jauh ditengah hancur hatiku hancur jika nelayan tidak berumah digunung...

Pertemuan Di Danau Oleh : Agam Wispi danau putih sajakpun putih di Toba tenggelam sepenggal kasih sampan telungkup aku berenang megap-m...

Tinoor Oleh: Agam Wispi para lelaki sudah pergi atau mati yang kembali ketinggalan hati di tanah seberang di kota ramai pulangnya tak be...