Thursday, 11 November 2010

RAJA DAN SAIS KERETA

RAJA DAN SAIS KERETA


Pada suatu hari Raja Benares dan Raja Kosala bertemu di sebuah jalan sempit. Masing-masing duduk di dalam kereta perang. Keduanya menolak memberikan jalan bagi yang lain.

Sais kereta Raja Benares berusaha menyelesaikan masalah itu dengan mempersilahkan raja yang lebih tua untuk berjalan lebih dulu. Namun, setelah bertanya kepada sais kereta Raja Kosala, ternyata kedua raja memiliki usia yang sama.

Kemudian, ia bertanya tentang luas kerajaan masing-masing. Ternyata, keduanya sama-sama memerintah kerajaan yang mempunyai tiga ratus suku. Dalam hal kekayaan dan keluarga, keduanya juga sebanding.

Akhirnya sais Raja Benares berpikir, "Aku akan memberikan Jalan bagi raja yang paling adil," Maka, ia pun bertanya, "Keadilan macam apa yang telah dilakukan rajamu?"
Sais kereta Raja Kosala menyatakan rajanya demikian :

“Yang kuat diruntuhkannya dengan kekuatan.
Yang lembut juga dengan kelembutan.
Yang baik ditaklukkan dengannya dengan kebaikan,
dan yang jahat dengan kejahatan pula.
Begitulah sifat raja ini!
Minggirlah. Sais!”

Namun sais kereta Raja Benares sama sekali tidak terkesan.
“Yang kau katakan tadi adalah kebaikan rajamu, lalu apa saja kejelekannya?” Dan sais itu pun mulai menceritakan kebaikan Raja Benares.

“Kemarahan ditaklukkanya dengan ketenangan,
dan kebaikan terhadap yang jahat.
Yang kikir ditaklukkannya dengan pemberian,
dan kebenaran terhadap pembohong.
Begitulah sifat raja ini!
Minggirlah, Sais!”

Ketika Raja Kosala mendengar hal itu, ia dan saisnya segera turun dari kereta dan memberi jalan kepada Raja Benares.




MAKNA CERITA:
Lemah liat kayu. Akar, di-lentok boleh, di-patah ta’dapat.
Seorang dipomat seharusnya luwes dan lentur seperti sulur, yang dapat dibengkokkan, tapi tidak dapat dipatahkan.






Hatiku selembar daun....

No comments: