ARSIP INDONESIA

Mati Kangen Entah sudah berapa pekan anjing itu duduk meringkuk di sandaran sofa. Badannya mulai kurus, wajahnya kuyu, sorot matanya me...

Biji Mata untuk Seorang Lelaki Lelaki itu samar-samar melihat seraut wajah yang hanya memiliki bibir dan hidung. Ia memicingkan mata aga...

Laki-laki yang Tersedu Ada sebuah peristiwa di mana aku tahu, semenjak itu terjadi, aku tidak akan lagi menemukan sebuah pagi yang memba...

Tamu Januari 1965. Tahun itu, aku berusia delapan tahun, dan namaku Dara. Aku punya dua adik laki-laki, yang menurut Mama harus lebih ...

Ombak Berdansa di Liquisa Ombak berdansa di Pantai Liquisa. Lidah-lidahnya menari dalam gemuruh hujan yang mengguyur pepohonan di sepan...

Seperti Angin Berlalu Siapa yang meninggal?? “Barangkali seorang berdarah biru.” “Belum pernah aku melihat orang melayat sebanyak ...

Berat Hidup di Barat Siapa takkan terbangun mendengar dering suara bising yang mengganggu telinga di pagi buta? Siapa tak terganggu saat ...

Lontarak Tidak jauh dari tempat memarkir mobil, saya melihat kakak sepupu saya bersama suaminya duduk di atas tumpukan barang bawaannya....